Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembilan

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI  
Kelompok Kesembilan

Kelompok yang melampaui tahap di atas. Mereka tidak berpaling pada llimpahan-limpahan cahaya di tengah jalan penempuhan, juga tidak bergeming dengan kemudahan anugerah yang utama, sama sekali tak peduli. Bahkanmereka ini terus berjalan. Ketika mereka mendekati wushul, mereka mengira sudah sampai pada tujuan, lantas berhenti disana dan tidak melakukan introspeksi pada tindakannya. Mereka menjadi keliru sebab Allah sendiri memiliki tujuh puluh hijab, baik dari hijab cahaya maupun hijab kegelapan. Dan tak seorang penempuhpun yang dapat menyibak tirai hijab itu, melainkan orang itu telah merasa dirinya telah sampai. Dan dalam konteks inilah Allah berfirman untuk memberi informasi tentang Ibrahim a.s.:
فلما جن عليه الليل رءا كوكبا قال: هذا ربي, فلما أفل قال: لا أحب الآفلين [الأنعام: 76
“Ketika malam telah menjadi gelap, ia melihat sebuah bintang (lalu) ia berkata ‘Inilah Tuhanku’. Tetapi ketika bintang itu tenggelan ia berkata ‘Saya tidak suka kepada yang tenggelam’.” (Q.S. Al-An’am: 76)

Kebanyakan orang yang telah sampai pada tahap (maqam) ini, sebenarnya baru tahap awal penyingkapan hijab antara hamba dan Tuhannya yang merupakan perkara ketuhanan yang agung. Suatu cahaya dari cahay-cahaya Allah, yakni rahasia terdalam kalbu yang menampilkan kebenaran sebagaimana adanya, sehingga jagad merasa berat memikul sepenuhnya dan karena hakikat itu meliputi gambaran keseluruhan. Menurutnya, cahaya Allah telah memancar sedemikian agung, karena seluruh wujud di matanya telah nampak sebagaimana adanya, yang semula tertutup lampu, yang menjadi penutupnya. Manakala cahayanya nampak dan tersingkap tirai cahaya Allah padanya, kadang-kadang hati bisa terpesona dan hanya terpaku pada hati saja karena suatu keindahan yang dahsyat yang bisa meneriakkan dirinya “Ana Al-Haq” (Akulah Tuhan). Seandainya ia tidak bisa menjelaskan apa dibalik itu semua dan berpijak pada apa yang ada tersebut, ia akan hancur dengan sendirinya. Dengan titik pandang inilah kaum Nasrani memandang Al-Masih, mereka mengatakan bahwa Al-Masih itu Tuhan. Mereka mengalami kesalahan, seperti orang yang memandang bintang dalam cermin dan ada di dalam air. Lalu ia ulurkan tangannya untuk meraih bintang tersebut. Tentu mereka ini terkena tipudayanya sendiri.

Ragan tipudaya dalam penempuhan tarikat menuju kepada Allah tidak bisa dibatasi oleh tumpukan atau jilid-jilid buku, dan tidak bisa dibatasi kecuali setelah menjelaskan seluruh ilmu-ilmu rahasia. Tentu jalan menuju kesana tidak mudah, dimana, kadang-kadang, boleh ditampakkan, manakala tidak memperdaya orang. Hanya Allah lah segala Taufik dan Dia lah Yang Maha Mencukupi diri saya, dan sebaik-baik tempat menyerah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Daya dan Kekuatan Allah Yang Maha Luhur dan Maha Agung. Semoga Allah menganugerahkan shalawat-Nya kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, dan seluruh keluarga serta sahabatnya.
Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI  
Kelompok Kedelapan

Mereka melampaui tahap diatas dan memulai penempuhan thariqat, lantas pintu-pintu ma’rifat terbuka bagi mereka. Namun ketika mencium aroma dasar-dasar ma’rifat, mereka kagum dan gembira dan membuat mereka terheran-heran dengan keajaiban ma’rifat. Lantas hatinya beralih pada keajaiban itu dan berkosentrasi pada keindahan-keindahannya.

Lantas ia berupaya bagaimana membuka pintu-pintunya dan akan diungkapkan nantinya pada orang lain. Tentu tidakan itu adalah tipudaya sebab keajaiban-keajaiban itu hanyalah jalan, bukan tujuan, siapapun yang berhenti pada keajaiban-keajaiban itu dan mengikat disana maka jalannya akan terhenti dan terhalang untuk sampai pada tujuan.

Ibarat orang yang datang kepada raja, ketika melihat taman berbunga dan berwarna-warni cahaya di pintu gerbang kotanya yang belum pernah dilihat sebelumnya atau sepadannya, ia terpesona oleh keindahannya hingga waktupun habis, tidak bisa lagi menjumpai sang raja. Akhirnya ia kembali dengan penuh kesialan.

Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!


Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI  
Kelompok Ketujuh

Mereka menekuni mujahadah dan penjernihan moral, penyucian hati dari segala cacatnya. Mereka tenggelam dalam proses tersebut. Lalu mereka tercebur dalam pembahasan menganai cacat jiwa dan pengetahuan tentang penghianatan jiwa, baik dari segi ilmu maupun tekstualnya.

 Dalam segala hal mereka menjaga cacat jiwanya dengan menyimpulkan detil-detil teori mengenai bahaya-bahayanya. Mereka menegaskan “Ini ain bagi jiwa sedangkan alpa terhadap aib adalah aib lain.” Lantas mereka mencukupkan diri dengan kata-kata yang berantai, sehingga waktu mereka habis disana, sebab mereka sibuk dengan dirinya sendiri namun tidak dengan Khaliknya. 

Orang ini juga sama dengan orang yang tekun dalam waktu-waktu haji dan hingga detil-detilnya, namun tidak menempuh metode haji itu sendiri. Tentu hajinya tidak berarti dan ia terpedaya disana.

Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI 
Kelompok Keenam

Ia mengaku berakhlak baik, tawadhu’ dan penuh toleransi. Mereka bermaksud berbakti untuk kaum sufi. Mereka lantas mengumpulkan orang banyak dan memaksa mereka agar berbakti kepada kaum sufi, sebagai cara untuk berdalih, demi duniawi dan harta benda. 

Tujuannya adalah memperbanyak massa dan nama besar. Mereka menampakkan khidmat dan tawadhu’, sedangakan mereka menuntut orang lain dengan tujuan saling mengasihi dan saling mengikuti. Mereka menampakkan bahwa tujuannya adalah berbakti, sementara mengumpulkan pula harta haram dan syubhat agar bisa dinafkah kan kepada mereka, hingga pengikutnya berjumlah besar, lantas khidmahnya itu agar ia disebut-sebut di mata mereka (para sufi).

Dalam kategori kalangan ini ada yang mengambil harta penguasa lantas diinfakkan pada kalangan sufi. Ada juga yang mendapatkan harta dari para sultan dan orang zalim untuk diberikan kepada kaum sufi dengan menghajikan mereka. Dan mereka menyangka tindakannya itu adalah kebaikan dan infak.

Motivasi keseluruhannya di dorong oleh riya’ dan ambisi popularitas. Berarti mereka telah mengabaikan perintah-perintah Allah, dengan kerelaan mereka meraih barang haram dan menginfakkan barang haram tersebut. Orang yang menginfakkan harta haramnya untuk perjalanan haji, adalah seperti orang yang membangun masjid, sementara tanah yang digunakan untuk luluh bangunan itu dari kotoran yang najis, lalu mengira ia telah membangun masjid itu.
Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI 
Kelompok Kelima

Ia menyiksa diri soal konsumsi makanan, sehingga sangat ekstrim terhadap makanan, dengan cara mencari makanan yang benar-benar halal dan bersih. Sementara nilai-nilai lain berupa amaliyah hati dan badan terabaikan sama sekali, selain hanya bergantung caranya mengonsumsi makanan tersebut.

Diantara mereka ada yang keterlaluan dalam mempraktikkan nilai halal dalam makanan, pakaian dan pekerjaan. Sementara ia tidak tahu bahwa Allah tidak rela kepada hamba-hamba-Nya kecuali melalui kesempurnaan taat. Orang yang mengabaikan sebagian ibadat dan mengamalkan yang lain, berarti ia terpedaya.

Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI  
Kelompok Keempat

Kelompok ini melampaui yang diatas. Mereka melakukan kebajikan amal dan mencari rizki halal, sibuk mengosongkan hati sehingga di antara mereka mengira telah sampai pada tahap-tahap zuhud, tawakal, ridha, dan cinta, tanpa berpijak pada hakikat tahapan-tahapan tersebut, syarat-syarat, tanda-tanda dan bahaya-bahayanya.

Diantaranya ada yang mengaku mengalami ekstase dan mencintai Allah, dan ia menduga ia dilimpahi kecintaan Allah. Barang kali orang ini menghayalkan Allah dengan khayalan yang runyam, dan tentu suatu bid’ah dan kekufuran, lantas ia mengaku mencintai Allah sebelum ma’rifat kepada-Nya. Dan hal ini demikian sama sekali tidak terproyeksikan. Bahkan ia senantiasa menjalani apa yang dibenci Allah, memprioritaskan hawa nafsu atas perintah-perintah Allah, dan meninggalkan sejumlah persoalan yang dilakukan sekadar malu terhadap orang lain. Seandainya berada dalam kesendiriannya, ia tak pernah malu. Ia pun tidak tahu bahwa tindakannya itu bisa merusak cintanya terhadap Allah.

Ada juga yang cenderung berlagak tawakal dan menerima apa adanya, lalu memasuki dari satu kampung ke kampung lain tanpa bekal, agar tawakalnya benar. Sementara ia tidak tahu bahwa tindakannya itu merupakan bid’ah yang tak pernah dilakukan oleh para sahabat maupun generasi salaf. Padahal para sahabat dan Ulama salaf itu paling tahu soal tawakal. Bahwa tawakal itu tidak pernah dipahami dengan kekhawatiran-kekhawatiran ruh dan meninggalkan bekal. Mereka mengambil bekal namun bertawakal kepada Allah, bukan pada bekal tersebut. Sebaliknya orang tadi bertawakal denagn tanpa bekal, yang berarti tawakal kepada sebab-sebab (makhluk) yang dianggap memberi kekuatan.

Setiap tahap atau maqam-maqa yang menyelamatkan pasti ada ujian, dan dalam menghadapi ujian ini banyak kaum sufi terpedaya. Kami telah menguraikan menganai gerbang-gerbang bencana di dalam tahapan tersebut yang ada dalam seperempat kitab Al-Ihya’, yakni rub’ul munjiyat.
Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI 
Kelompok Ketiga

Mengaku memiliki ilmu mukasyafah dan mampu musyahadah dengan Allah, melampaui tahapan-tahapan sufistik, wushul, dan menetapi realitas penyaksian, wushul sampai dekat. Padahal mereka ini tidak pernah wushul kepada Allah kecuali hanya kata-kata verbal dan nama saja. Lantas mereka menelan kata-kata yang dianggap baik, dengan mengulang-ulangnya. Mereka sangka kata-kata itu dari ilmu tertinggi generasi awal dan akhir kaum sufi. 

Bisaanya mereka ini memandang para Ulam fikih, ahli qiraat, ahli hadits dan kalanagn Ulama lain sebelah mata apalagig memandang kaum awam. Orang-orang yang sudah untung meninggalkan keuntungannya dan orang yang sombongpun meninggalkan kesombongannya, lantas mengikuti mereka berhari-hari ikut mnelan kata-kata yang kosong, dan anda bisa melihat tokoh-tokoh ini, bicara dengan mengulang-ulang sekan menerima wahyu, mengisahkan rahasia-rahasia, menghina Ulama dan para ahli ibadat. Ia mengatakan pada ahli ibadat, “Upah-upah mereka adalah kepayahan”. Sedangkan kepada para Ulma mengatakan, “Mereka sebenarnya tertutup oleh hadits”.

Mereka ini mengaku bahwa dirinya telah sampai kepada Allah dan tergolong orang-orang muqarrabun, padahal disisi Allah tak lebih dari penghianat yang mungkar dan munafik. Sedangkan dalam pandangan ahli mata hati, mereka ini adalah golongan yang bodoh dan sombong, sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan tidak bersih akhlaknya, tidak tertib ilmunya dan tidak mengintrospeksi jiwa kecuali hanya mengikuti hawa nafsu dan menelan iagauan. Seandainya ia mau aktif dalam kegiatan yang berguna tentu lebih baik.
Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI 
Kelompok Kedua

Tipudaya yang mereka pakai semakin bertambah, manakala ia mengalami kesulitan dalam menyerahkan pakaian dan kerelaannya dalam hal makanan, nikah dan tempat tinggal yang murah. Ia ingin menmpakkan diri melalui tasawuf, namun sama sekali tidak mendapatkan pakaian yang layak dengan layaknya pakaian sufi. Ia meninggalkan sutranya dan mencari pakaian tambalan yang indah dan kain lap yang mahal serta sajadah yang digores lukisan. Harganya lebih mahal daripada sutra. 

Namun mereka ini tidak bisa menjauhi maksiat secara lahiriyah, lalu bagaimana mungkin ia bisamnejauhi maksiat batin?. Tujuannya adalah hidup bahagia dan memakan harta para penguasa. Toh mereka masih saja menyangka bahwa tindakannya itu baik. 

Bahayanya bagi umat Islam lebih besar dibanding bahaya pencuri. Sebab kalangan ini justru mencuri hati dengan pakaian, lalu yang lain mengikuti mereka hingga sama-sama terjerumus. Manakala cacat-cacat mereka diungkap, mereka menduga bahwa begitulah memang kehidupan sufi. Tentunya mereka ini sangat mencaci kaum sufi.
Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI
 Kelompok Pertama

Tipudaya yang mengena pada mereka sangat jelas. Mereka ini ibarat perempuan tua yang mendengar bahwa seorang pemberani dan pahlawan perang namanya terlukis dalam kantor raja. Lalu orang tersebut menuju kepada raja, menawarkan timbangan harga dirinya namun ternyata ia adalah perempuan tua yang jelek. Ia ditannya, “ apakah anda tidak malu menghina diri anda sendiri dihadapan raja? Lempar saja orang ini ke kerumunan gajah!”. Lalu perempuan tua itu dilempar dan diinjak gajah-gajah hingga mati.

Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketiga - New !!
  4. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keempat - New !!
  5. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Keenam - New !!
  7. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Ketujuh - New !!
  8.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kedelapan - New !!
  9. TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI Kelompok Kesembila - New !!

Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI

TIPUDAYA TERHADAP KAUM SUFI

Diantara kalangan yang terkena tipudaya adalah kaum sufi. Pada zaman ini tak ada orang yang berperilaku tasawuf sebenarnya kecuali orang itu benar-benar dijaga oleh Allah. Mereka terpedaya melalui hiasan-hiasan, kata-kata dan perilaku. Mereka menyerupakan diri dalam pakain para shadiqin dan sufi, gaya hidupnya, etika, kata-kata, rumus-rumusnya, istilah-istilah serta perilaku lahiriyahnya dalam sama’ dan tariannya, persucian, shalat, dan caranya duduk di atas sajadah dengan menekuk lehernya.

 Mereka bergaya dengan memasukkan tangan ke dalam saku eperti layaknya seorang pemikir dengan memperindah pandangan, cara dia merendahkan suara dalam bicara, caranya berteriak dan sebagainya. Mereka merasa bisa selamat dengan tindakannya tersebut, namun mereka tidak mau bermujahadah, riyadhah, murawabah hati, menyucikan jiwa dan raga dari dosa-dosa yang nyata maupun samar. Semua itu merupakan tahap-tahap dalam tasawuf. 

Namun mereka itu bergelimangan dalam keharaman, syubhat dan harta penguasa. Mereka merasa menikmati uang, hidangan dan rasa cinta, namun merasa dengki dan saling dendam mengenai kritik-kritik yang ada. Satu sama lain saling merobek harga dirinya ketika berbeda pendapat.
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN 
 Kelompok Keenam

Dari kalangan awam, hartawan dan kalangan orang-orang miskin. Mereka terpedaya dengan menghadiri majelis dzikir, dengan suatu keyakinan bahwa keikutsertaannya ibu bisa menjadikannya kaya dan cukup. Lalu kegiatan itu dijadikan tradisi dengan asumsi bahwa tindakannya mendapat pahala karena mengikuti dan mendengarkan pengajian, tanpa harus beramal dan meminta nasihat. 

Mereka terpedaya semua. Sebab keutamaan majelis tersebut bisa berhasil manakala muncul suatu kebjikan dan manakala kebajikan itu tak ada, berarti kebajikan disana sirna pula. Kecintaan terhadap majelis dzikir memang terpuji, karena bisa mendorong amaliyah. Manakala tidak ada dorongan untuk mengamlakan ilmunya, berarti perilakunya tersebut tidak baik. Kadang-kadang mereka terpedaya oleh nasihat yang didengarkannya, lantas ikut-ikutan tenggelam dalam emosi selayaknya kaum perempuan, dengan turut menangis.

 Ketika mendengarkan wejangan yang menakutkan kadanng-kadang mendesis dan berkata, “Selamatkanlah ... selamatkanlah kami ... Na’udzubillah ... Hasbiyallah, dan Lahaula wala quwwata illa billah!” dan sebagainya, dengan dugaan akan mendapatkan kebaikan, padahal ia sedang terpedaya. Ia ibarat orang sakit yang menghadiri forum para dokter dan mendengarkan ulasan mereka seputar terapi dan obat-obatan, namun sama sekali ia tidak melakukan nasihatnasihat dokter tersebut, dengan menduga bahwa ia bisa lebih ringan tanpa beban. Ia juga seperti orang lapar yang berada dalam forum ahli makanan yang lezat-lezat. 

Maka, setiap saran yang sama sekali tidak bisa merubah diri anda, sampai akhirnya menghadap kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan anda meninggal dunia menghadap Allah dengan sepenuhnya – seandainya anda tidak mempraktikkan saran dan nasihat tersebut – maka tindakan anda itu kelak akan menjadi hujjah yang memberatkan diri anda. Eandainya anda hanya memandang saran itu hanya sebagai sarana saja, berarti anda terpedaya.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima

 TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN 
Kelompok Kelima

Ia terlanda kebakhilan, dan hanya memberikan hartanya dari zakatnya saja. Lantas uang kotornya yang mereka keluarkan. Mereka mencari orang-orang miskin yang bisa digunakan untuk membantunya dan kesana-kemasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Atau ia mencari orang untuk kepentingan dagang dan berbakti kepadanya. 

Semula dilakukannya demi kepentingan tertentu, lantas orang-orang miskin itu diserahkan kepada seseorang yang dinilai memiliki nama besar untuk mendapatkan suatu imbalan kedudukan di sisinya, lalu ia bisa meraih pekerjaannya. Semua itu akan menghancurkan niat dan melebur amal. 

Mereka ini terpedaya namun menyangka bahwa tindakannya itu adalah tindakan ketaatan kepada Allah, padahal ia penghianat. Sebab ia mencari tujuan tertentu dalam ibadat kepada Allah. Mereka termasuk terpedaya dalam soal harta.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat

 TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN
Kelompok Keempat

Dari kalangan hartawan yang menyimpan dan mengekang hartanya sebagaimana orang yang bakhil. Sedangkan mereka beribadat secara fisik yang tidak membutuhkan biaya hidup seperti puasa, shalat malam, dan menghatamkan Al-Qur’an. Mreka sebenarnya terkena tipudaya. Sebab kebakhilannya telah menempati hatinya dan menghancurkannya. 

Mereka membutuhkan sarung tangan untuk megambil hartanya. Mereka sibuk mencari keutamaan padahal keutamaan itu mereka tinggalkan. Mereka ibarat orang yang bajunya kemasukan ular, lantas sibuk dengan mencari sakanjabin untuk mendapatkan emas. Lalu orang yang tersengat ular, bagaimana bisa mencari terapi yang lain seperti itu?.

Dikatakan kepada Bisyr Al-Hafi, “ Ada seseorang yang banyak melakukan puasa dan shalat”. Lalu Bisyr menjawab, “Kasihan orang itu meninggalkan perilaku beralih ke perilaku lainnya”. Kondisi perilaku yang seharusnya ia jadikan ketetapan adalah memberi makan orang-orang lapar, memberi infak orang-orang miskin.

 Tidakan itu lebih baik dibanding melaparkan dirinya dan shalatanya sementara pada waktu bersamaan mengumpullkan harta dan menghalangi hartanya dari orang-orang miskin.”

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN
 Kelompok Ketiga

Mereka menafkahkan harta melalui sedekah terhadap fakir miskin, dengan menuntut pemberian melalui acara-acara resmi yang mngundang banyak pihak sementara para fakir miskin bisaanya berterima kasih dan menebarkan kebajikan sang pemberi.

 Mereka sangat membenci bersedekah dengan cara rahasia. Mereka menganggap bahwa orang-orang miskin yang merahasiakan pemberiannya dianggap sebagai bentuk penghianatan dan pngingkaran kbajikan.

 Kadang-kadang mereka membiarkan tetangganya lapar. Karena itu Ibnu Abbas r.a berkata, “ Pada akhir zaman banyak orang yang sangat membutuhkan tanpa adanya sebab, banyak orang pengembara dan mencari peluang rizki.

Lalu mereka pulang sebagai pengecut yang hancur, diantara mereka ada yang mengembara dengan untanya, namun hampa dan khabisan bekal. Tetangganya melekat dilambungnya, tak ada yang menolongnya dan tak ada yang mencarinya.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN
Kelompok kedua

Bisa jadi mereka mencari harta secara halal dan menjauhi harta haram, lantas menginfakkannya ke masjid-masjid. Namu mereka ini masih terpedaya dua hal: pertama, riya’ dan ambisi populer serta pujian. Padahal ttangganya atau di desanya ada banyak fakir miskin, sementara mendistribusikan harta bagi mereka lebih pnting. 

Sedangkanmasjid-masjid jumlahnya sangat banyak, tujuannya adalah masjid jami’, sementara yang lain sudah cukup. Bukannya membangun masjid untuk setiap gang dan lorong, padahal para fakir miskin sangat membutuhkan hartanya. Bahwa mereka memprioritaskan membangun masjid semata karena kebutuhan agar populer dikalangan manusia. Ia tidak mau mendengar pujian terhadap orang lain. Mereka menduga beramal karena Allah padahal mereka beramal karena selain Allah. Niatnya gamblang, yaitu emosional, sembari berkata “Ini saya lakukan semata karena Allah SWT.

Kedua, mereka berinfak disudut-sudut masjid, lantas hartanya itu dibungkus dngan ukiran-ukiran yang dilarang, yang bisa mngalihkan perhatian orang yang shalat dalam khusyu’nya sebab mereka pasti melihat ukiran indah dalam bungkus atau kotak amal itu, sampai hatinnya berpaling dari kekhusyu’an yang merupakan tujuan shalat itu sendiri. 

Setiap yang terjadi diluar atau di dalam shalatnya, menjadi kritria yang dibangunnya, karena ada yang berpendapat masjid itu tidak boleh dihias-hiasi. Al-Husain r.a berkata, ketika Rasulullah SAW ingin membangun masjidnya di Madinah, Jibril datang dan berkata, “Bangunlah setinggi tujuh dzira’ ke arah langit dan janganlah dihias-hias, jangan pula digambar-gambar.” Namun mereka ini malah melihat kemungkaran sebagai kebaikan dan berkenan padanya. Tentu mereka trkena tipudaya.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama

TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN

Kelompok pertama

Mereka bersemangat membangun masjid, sekolahan, pesantren, kantor, tangki-tangki air, dan bangunan-bangunan yang bisa dilihat manusia. Namanya tertera dalam prasasti sebagai donatur, agar kelak setelah matinya senantiasa dikenang. 

Dengan upayanya itu, mereka menduga mendapatkan ampunan, padahal mereka telah terpedaya dalam dua sisi, pertama, mereka bekerja dari cara zalim, syubhat, suap dan dmi posisi duniawi yang sangat dilarang. Meerka benar-benar kontroversial dlam bidang kerjanya, dan dngan demikian mendapatkan petaka Allah. Mana kala mereka maksiat pada Allah dalam kinerjanya, seharusnya ia bertaubat dan mengembalikan harta pada yang berhak manakala merekamasih hidup, atau pada ahlliwarinya manakala mereka mati. 

Manakala tak seorangpun ahli wari yang kedapatan hidup, harta terebut harus diberikan pada kepentingan kebaikan paling utama. Dan bisa jadi yang palling membutuhkan adalah orang-orang miskin. Apa gunanya bangunan yang tidak dibutuhkannya, sementara iapun akan mati dan meninggalkan bangunan itu?. Padahal umumnya mereka itu membangun berbagai sarana hanyalah riya’ demi popularitas serta agar indah dalam kenangan.

Kedua, mereka menyangka dirinya telah berbuat ikhlas dan meraih kebajikan melalui infak dan bangunan yang tinggi. Seandainya saja mereka dipaksa untuk menyedekahkan satu dinar saja pada orang miskin pasti mereka tidak akan toleran. Sebab cinta sanjungan dan pujian telah mendekam dihatinya.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok pertama - New !!
  2. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok kedua - New !!
  3. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Ketiga - New !!
  4.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keempat - New !! 
  5.  TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Kelima - New !!
  6. TIPUDAYA TERHADAP KAUM HARTAWAN Kelompok Keenam - New !! 
Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya

 Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya
Kelompok yang lain ada yang berhasrat kepada ibadat-ibadat sunnah, namun tidak menghormati ibadat fardhu. Anda melihat mereka dengan gembiranya ketika mereka bisa melakukan shalat dhuha dan shalat lail dan shalat-shalat nawafil lainnya. Namun mereka tidak menemukan kelezatan shalat fardhu, karena dilakukan secara tergesa-gesa diawal waktu. Ia lupa dengan sabda Nabi SAW:
ما تقرب المتقربون بأفضل من أداء ما افترض الله عليهم
“Tidak ada keutamaan bertawarrub bagi orang-orang yang melakukan taqarrub, dibandingkan menunaikan ibadat yang difardhukan Allah kepada mereka”.

Meninggalkan prioritas-prioritas kebajikan termasuk tindakan buruk. Bahkan telah jelas dalam diri manusia ada dua fardhu: ada yang senjang ada yang tidak senjang. Atau dua sunnah, ada yang waktunya sempit ada yang waktunya luas. Manakala trtib prioritas ini tidak dijaga berarti ia terkena tipudaya. Analisanya sangat banyak. 

Bahwa maksiat itu jelas. Karena itu seharusnya ada prioritas ketaatan satu dengan yang lain, seperti mendahulukan yang fardhu atas yang sunnah, mendahulukan fardhu ‘ain atas fardhu kifayah, dimana fardhu ‘ain itu tidak bisa dibebaskan dengan adanya orang lain yang melakukannya sebagaimana pada fardhu kifayah. Mendahulukan fardhu-fardhu kifayah yang lebih penting kemudian fardhu ‘ain yang dibawahnya. 

Mendahulukan yang senjang sepertimemprioritaskan ibu dibanding ayah, mendahulukan nafkah kedua orangtua dibanding naik haji, mendahulukan shalat jum’at manakala waktunya telah tiba dibanding shalat hari raya, danmendahulukan kepntingan agama diatas kepentingan lain. Betapa besar yang haru dipikul hamba dengan pelaksaan dan peringatan seperti itu. Namun tipudaya dalam tertib ibadat seperti itu sangat banyak, tidak bisa menganalisa kecuali para Ulama yang menghayati ilmunya.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!


Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik

 Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik
Diantara mereka ada yang secara ekstrim melakukan amaliyah fisik hingga ada yang shalat sehari semalam sampai seribu rakaat dan menghatamkan Al-Qur’an. Seluruh tindakannya tidak untuk menjaga hatinya dari riya’, takabur, ta’jub dan seluruh akhlak yang destriktif.

 Kadang-kadang mereka berasumsi bahwa amal-amal fisiknya bisa mengungguli seluruh kebajikan. Sungguh jauh apa yang mereka raih. Tak sedikitpun ada takwa dihatinya. Dan anehnya, mrekapun ada yang berprilaku seprti cendkiawan yang dianggap lebih tinggi dari gunung dngan cara beramal kebajikan fisik secara berlebihan.

 Lantas smakin terpdaya ketika ada orang yang berkata kepadanya “Anda ini sepeti wali autad penjaga bumi, atau trmasuk waliyullah dan kkasih-Nya”. Bgitu senang ia mendngarkan pujian itu, lalu ia tambahkan kesucian jiwanya.

 Seandainya suatu hari ada orangyang memaki sekali, duakali, atau tiga kali ia mengafirkan dan memeranggi orang yang berbuat demikian sembari berkata kepada orang yang mencaci “Anda tak akan diampuni Allah selama-lamanya.”
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!



Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya

 Kalangan yang terpedaya dalam  Tasawufnya
Ada kelompok umat yang zuhud dengan harta benda, namun menerima pakaian dan makanan dengan cara yang hina, menempati masjid-masjid sebagai tempat tinggalnya. Mereka menyangka telah sampai pada tahap seorang zuhud, sementara mereka senang dengan posisi dan pangkat.

 Posisi kepemimpinan bisa diraih melalui antara lain, melaluui ilmu pngtahuan atau nasehat yang diberikan atau melaluui sikap zuhudnya itu. Mereka lebih memilih kehinaan menuju kehancuran terbesar. Sebab posisi tahta lebih besar nilainya dibanding harta. Seandainya orang harus memilih jalan selamat, apakah ia harus memilih harta atau tahta, pasti yang lebih mendekati selamat adalah harta.

Mereka semua terkena tipudaya. Mereka menyangka sebagai para zuhudduniawi, tetapi merka tidak tahu apa sebenarnya duniawi itu, sebab mereka seringkali memprioritaskan orang-orang kaya dibanding orang miskin.

Diantara mereka ada yang kagum terhadap ilmu pengetahuannya sendiri, ada pula yang mmprioritaskan khalwat dan ‘uzlah, namun tindakannya tidak memenuhi syarat-syaratnya. Di antara mereka ada yang ketika diberi harta menolak, karena tukut kalau zuhudya batal, padahal sebenarnya cinta terhadap harta, hanya karena khawatir dicaci orang lain ia menolak harta tersebut.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!


Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya

 Kalangan yang terpedaya dalam  Umrohnya
Ada kelompok lain yang bermukim dikota Makkah dan Madinah, namun terpedaya karenanya. Mereka tidak mengintrospeksi hatinya dan tidak menyyucikan jiwa dan raganya, kadang-kadang malah hatinya senantiasa ada di negeri masing-masing. 

Mereka saling berbicara bahwa dirinya telah mukim di kedua kota suci itu, “Saya mukim di Makkah sekian tahun dan sekian tahun”. Ini berarti tertipudaya. Padahal yang lebih lurus adalah orang yang tinggal dinegeri masing-masing namun hatinya ada di Makkah. 

Seandainya mukim disana, hendaknya menjaga benar-benar hak-hak mukim yang sebenarnya. Jika tinggal di makkah hendaknya menjaga hak-hak Allah SWT. Jika tinggal di Madinah hendaknya menjaga hak-hak Nabi SAW. Dan nyatanya mereka tak bisa menjaga seperti itu dan akhirnya terpedaya oleh tingkah laku lahiriyahnya dengan asumsi tindakannya itu menyelamatkannya. 

Tentu sangat jauh dari tujuan sebenarnya. Kadang-kadang mereka ini malah tidak toleran dengan satu suapan saja buat orang fakir miskin. Sungguh betapa sulit bagi mereka untuk bergaul dengan makhluk, lalu bagaimana mereka bisa bergaul dengan Allah Sang Khalik?. Alangkah indahnya orang yang bersahabat dan bertetangga dengan menjaga penuh jiwa dan raganya.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!

Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya

 Kalangan yang terpedaya dalam  Dakwahnya
Ada kalangan yang terpedaya melalui jalan rasa takut kepada Allah dan amar ma’ruf nahi munkar, mereka melakukan aktifitas tersebut sementara lupa paa diri sendiri. Ketika memerintahkan kebaikan ia merasa radikal, semata untuk unjuk posisi dan kehormatan. Dan ketika bertemu dengan kemungkaran, lantas ada seseorang yang turut mengingkari dirinya, ia tampakkan kemarahannya, sembari berkata “Aku ini penegak kebanaran, bagaimana anda berani-beraninya menentang saya!” 

Kadang-kadang ketika dimasjid banyak orang berkumpul, ia berani menyalahkan orang yang datang terlambat, dengan ucapan-ucapannya. Kadang ia hanya menginginkan riya’, kagum pada diri sendiri dan posisi. Tanda-tandanya jika di masjid itu ada orang yang lebih dulu berdiri ia jengkel. 

Diantara mereka ada yang adzan dan menduga bahwa adzannya itu karena Allah. Namun ketika ada orang lain yang melakukan adzan saat ia tidak ada, ia merasa kiamat telah tiba. Lalu ia mengomel “mengapa anda mngambil hakku dan mndesakkaku!” ada pula yang berambisi menjadi imam masjid, dengan menduga bahwa posisi itu baik, namun tujuannya agar dikatakan “orang ini adalah imam masjid ini dan itu”. Tanda-tanda tipudaya yangmereka rengkuh adalah manakala ada orang lain yang lebih wara’ dan lebih alim maju untuk menjadi imam, ia merasa keberatan.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!

Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya

 Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya
Yang lain juga ada yang terpedaya melalui ibadat haji sementara dirinya tidak bisa keluar dari kezaliman, penuanian hutang, tidak mendapatkan ridha kedua orangtua, dan tidak mencari konsumsi halal.

 Kadang-kadang mereka mengabaikan shalat fardhu ditenga-tengah jalan, kadang-kadang merasa lemah untuk menyucikan pakaian dan badan. Mereka membiarkan pemungutan cukai secara zalim, tidak menjaga tindakan kotor dan pertentangan dijalan.

 Kadang-kadang mereka mengumpulkan harta haram, lantas disedekahkan orang-orang miskin dijalan, semata untuk meraih riya’ dan pujian. Pertama, ia telah berbuat maksiat karena mendapatkan barang haram. Kedua ia menginfakkan untuk riya’. 

Ketika sampai dika’bah ia hadir dengan hati penuh noda akhlak dan kehinaan sifat-sifatnya, pada saat yang sama ia merasa dalam kebaikan disisi Tuhannya. Padahal ia sangat terpedaya.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!
Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam puasanya

 Kalangan yang terpedaya dalam puasanya
Kalangan lain yang terpedaya dalam ibadat adalah mereka yang melakukan puasa. Kadang-kadang mereka puasa sepanjang tahun dan hari-hari mulia. 

Sementara mereka tidak mau menjaga lisannya dari pergunjingan, menjaga hatinya dari riya’, menjaga perutnnya dari barang haram ketika berbuka, dan tidak menjaga dari sikap berlebihan. Mereka meninggalkan kewajiban yang ada dan justru memntingkan yang sunnah. 

Mereka menduga bahwa mereka itu bisa selamat. Namun sebliknya sangat jauh dari selamat. Orang yang selamat adalah orang yang diberi anugerah hati yang selamat. Sedangkan ia berada dalam keterpedayaan yang dahsyat. 

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!



Read More
Bisnis Investasi

Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an

 Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an
Ada kalangan terpedaya melalui bacaan al-Qur’an. Mereka mempercepat bacaannya agar sehari-semalam bisa khatam, lisannya mngalir terus membaca sementara hatinya menghayal keman-mana dan memikirkan duniawi.

 Hatinya tidak memikirkan makna-makna agar tidak bisa berbuat pelanggaran terhadap kandungannya, mencari nasihat melalui isinya, berpijak pada perintah dan larangannya, lalu meposisikan Al-Qur’an sebagai pelajaran, menikmati maknanyna bukan nadanya. 

Barang siapa membaca Al-Qur’an kitabullah sehari-semalam seratus kali lantas meninggalkan perintah dan larangannya iapun berhak mendapat siksa. Terkadang ia mempunya suara yang merdu membacanya dan menikmatinya bahkan terpedaya oleh keenakan bacaan tersebut. Lalu ia menduga bahwa kenikmatan itu merupakan kenikmatan munajat kep[ada Allah dan mendengarkan kalam-Nya.

 Sungguh jauh dari harapan. Sebab ia menikmati karena keindahan suaranya. Seandainya ia menemukan lezatnya kalam Allah pasti ia abaikan suara dan keindahannya sama sekali tak ada hasrat pada suara dan nada. Lezatnya kalam Allah adalah dari segi kandunagn makna. Sungguh yang mengabaikan makna ini terpedaya secara besar-besaran

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!
Read More
Bisnis Investasi

TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL

TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL

Ahli ibadat dan ahli amal cukup banyak yang terpedaya, antara lain:
1. Kalangan yang terpedaya dalam shalatnya
2. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an
3. Kalangan yang terpedaya dalam hajinya
4. Kalangan yang terpedaya dalam perjuangannya
5. Kalangan yang terpedaya dalam zuhudnya.
Kalangan yang terpedaya dalam shalatnya
Diantara mereka ada yang mengabaikan ibadat fardhu dan sibuk dengan ibadat-ibadat sunnah. Ketika mereka menekuni sejarah berlebihan ibadat sunnah, mereka sampai keluar pada sikap ektrim. Bahkan seperti orang yang was-was dalam berwudhu’ dimana terlalu berlebihan dan sampai tidak rela dengan air yang telah dihukumi suci menurut syariat, menimbang-nimbang yang tidak najis menjadi najis. 

Tetapi ketika dihadapkan makanan haram ia mencari-cari yang dianggap bisa menghalalkan, bahkan mau memakan makanan yang benar-benar haram sekalipun. Seandainya dibalik sikap hati-hatinya terhadap air ini ditunjukkan pula pada makanan tentu lebih baik berdasarkan dalil sejarah sahabat r.a., ketika Umar bin Khattab berwudhu’ dengan air yang ada ditempat air orang Nasrani yang diragukan kesuciannya, sementara orang tersebut meninggalkan pintu-pintu halal karena khawatir terjerumus dalam keharaman.

Mereka sering terkena was-was dalam niat shalat di mana setan tidak pernah melepaskan gangguannya atas niat yang benar sehingga dirinya terganggu dan kehilangan jama’ah shalat. Sampai kemudian waktu shalatpun habis. Seandainya takbiratul ihram bisa dilakukan toh dihatinya penuh keraguan apakah sudah niat atua belum. Kadang-kadang setan membuat was-was dalam takbir sampai bisa merubah sifat-sifat takbir karena sangat hati-hatinya sementara bacaan al-Fatihah yang didengar berlalu. 

Semula terjadi diawal shalat, kemudian seluruh ibadat shalatnya terkena was-was. Hatinya tidak hadir dalam khusu’ dan terpedaya oleh was-wasnya. Ia tak tahu bahwa kehadiran kalbu dalam shalat merupakan kewajiban. Sedangkan iblis memperdayainya dan menghiasi dengan was-was tadi. Iblis berbisik kepadanya, “Was-wasmu itu berarti membedakanmu dengan ibadatnya orang awam, dirimu lebih baik disisi Tuhanmu”.

Mereka juga dibelenggu was-was dalam mengeluarkan suara al-Fatihah sesuai dengan makhrajnya, demikian pula seluruh zikirnya. Mereka selalu ekstra hati-hati dalam hal-hal tasdid dan terlalu berlebihan dalam membedakan huruf dhad dan tha’. Tak ada kepentingan lain selain sibuk dengan upaya-upaya seperti itu. Mereka tidak merenungkan rahasia dan makna-makna al-Fatihah. 

Mereka tidak tahu bahwa manusia tidak diberi tugas membaca al-Qur’an dengan mentahqiq makhraj hurufnya kecuali sekadar kebisaaan dalam berbicara sehari-hari. Tentu suatu tipudaya besar terjadi disini. Seperti mereka ini adalah orang membawa surat kepada raja dan diperintah untuk membacakan isinya dihadapan sanga raja. Lalu ia menunaikan dengan ucapan yang tereja dalam memfasih-fasihkan, diulang satu-persatu, pada saat yang sama ia lupa apa isi yang terkandung dalam surat tersebut hanya karena ingin menjaga kehormatan forum. Tentu ini tidak diragukan, bahwa ia mencari posisi politis dan perlu dihantarkan kerumah sakit gila dikategorikan sebagai orang yang hilang akal.

Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya

  1. Kalangan yang terpedaya dalam Dakwahnya - New !!
  2. Kalangan yang terpedaya dalam Tasawufnya - New !!
  3. Kalangan yang terpedaya dalam Umrohnya - New !!
  4. Kalangan yang terpedaya dalam Amaliyah Fisik - New !!
  5. Kalangan yang terpedaya dalam Hajinya - New !!
  6. Kalangan yang terpedaya dalam Ibadah Sunnahnya - New !!
  7. Kalangan yang terpedaya dalam membaca al-qur’an - New !!
  8. Kalangan yang terpedaya dalam puasanya - New !!
  9. TIPUDAYA PADA KALANGAN AHLI IBADAT DAN AHLI AMAL - New !!
Read More