Mengatasi Kisruh Polri Dan Kpk

Berikut ini cara praktis ekonomis dan gelis (cepat ) mengatasi kisruh Polri dan Kpk , Inilah cara cepat tepat dan akurat menurut saya , dalam mengatasi permasalahan Kpk dan Polri . Simak baik-baik .

Kronologi kisruh :
1. Presiden mau mengganti Kapolri .
2. Presiden menunjuk calon kapolri Budi Gunawan .
3. Kpk menetapkan status tersangka kasus korupsi ke Budi Gunawan .
4. Presiden mengajukan Budi Gunawan Ke Dpr .
5. Dpr menyetujui Budi Gunawan jadi Kapolri .
6. Presiden menunda pelantikan Budi Gunawan , karena untuk mengikuti proses hukum yang sedang berjalan di KPK .

Penyebab Kisruh :
1. Ada sebagian rakyat yang tidak percaya pada kebijakan presiden dalam memilih Budi Gunawan sebagai Calon Tunggal Kapolri . Karena mereka menganggap Pemilihan tersebut ada campur tangan pihak lain , di samping nama budi gunawan yang mungkin juga kurang baik di hadapan publik .

2. Di tetapkanya budi gunawan sebagai tersangka oleh KPK menambah besarnya rasa ketidakpercayaan masyarakat pada kebijakan presiden , dan menyakinkan pada masyarakat bahwa apa yang di sangkakan tentang budi gunawan memang benar , mengingat banyak sekali status tersangka yang di tetapkan KPK selama ini telah terbukti benar .

Dampak dari kejadian ini maka bertemunya 4 titik kebijakan dari sumber yang berbeda yaitu :
1. Kebijakan pemerintah di wakili oleh PRESIDEN .
2. Kebijakan politik yang di wakili oleh DPR .
3. Kebijakan hukum yang di wakili oleh KPK .
4. Kebijakan publik yang di wakili oleh MASYARAKAT .

Kenapa terjadi konflik antara Polri dan Kpk , dengan adanya insiden saling menyandera , simpelnya begini ,  bisa jadi Polri merasa cemburu sosial , Presiden buat kebijakan,Dpr buat kebijakan,Kpk buat kebijakan ,Masyarakat buat kebijakan , lantas Polri kok seperti tanpa kekuasaan , terasa di hakimi masal saja . heheheh mungkin seperti itu gambaranya . Alih-alih untuk menunjukan bahwa Polri juga punya wewenang hukum maka polri menunjukan taringnya , dengan cara menangkap salah satu petinggi KPK .  Masalah ini tak perlu saya bahas karena akan panjang pembahasanya , karena akan melibatkan kepentingan pribadi,politik dll . Sekarang kita bahas bagaimana solusinya agar negara ini segera punya Kapolri yang berkualitas . Kan awalnya ingin mengganti Kapolri , bukan ingin adu pengaruh antar lembaga satu sama lainy . Pepatah lama mengatakan Jangan Lupa Tujuan Dari Rumah , artinya kalau tujuan awalnya adalah mencari Kapolri ya carilah kapolri , jika sekarang sudah ketemu dan masih ada masalah ya kita tunggu masalahnya selesai . Misalnya : Pak BG lagi menjalani proses hukum di KPK , ya harus di selesaikan dulu . KPK juga getu , segera memproses hukumnya . jangan sampai lama-lama , mengingat polri butuh pemimpin . Ini solusi yang kalem dan elegan .

Adapun solusi yang ringan adalah BG mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri dan biarkan Presiden mencari Kapolri lainya . Ini juga bagus ...
Solusi yang terakhir adalah Rakyat dengan Tegas menyampaikan keinginanya kepada pemerintah jika memang Kapolri yang di tunjuk Presiden dan di setujui DPR tidak sesuai keinginanya , ya mari bersama-sama kita sampaikan bahwa kita tidak setuju dengan pilihan presiden dan Dpr . Kebijakan rakyat kan paling tinggi . Presiden dan DPR harus memenuhi selama itu untuk kemajuan bangsa ini .

Itulah solusi terbaik mengatasi kisruh Polri dan Kpk menurut saya , ini sekedar pemikiran saja tentu tidak seratus persen sempurna .
Tapi ada satu lagi yang jadi masalah : Bagaimana kalau ternyata KPK terbukti benar telah masuk ranah politik ?