Bisnis Investasi

KESABARAN SESUNGGUHNYA ADALAH

Selamat datang di posting bab kesabaran menurut azizna.blogspot.com. Jika kebetulan anda menemui artikel ini dan membacanya sampai selesai , atas dasar kesadaran untuk mencari bagaimana kesabaran yang sesungguhnya ,karena saat ini anda sedang menghadapi suatu masalah dan mencoba untuk bersabar ,tapi hati tidak tenang . Berarti anda telah mengalami hal yang sama saat saya menulis artikel ini . Saya berharap apa yang saya bagikan ini bisa memberi manfaat yang positif kepada pembaca khususnya pada saya pribadi . Apapun masalahnya ,selama kita sabar menjalani pasti akan ada jalan keluarnya . Seperti firman Allah "Sesungguhnya Allah beserta orang orang sabar" ,kita harus optimis dan yakin akan janji Allah ,tapi kita juga harus tahu ilmunya agar kita tidak optimis dan yakin dengan cara yang salah. Seperti ada hadist "Amal tanpa ilmu maka akan sia-sia" .

Ok,singkatnya begini lupa lupa ingat saya pernah baca tulisan imam gozhali ,yang intinya sebagai berikit.
Kesabaran adalah keberanian hati menanggung resiko apapun jika memang itu menjadi syarat tercapainya tujuan ,baik itu tindakan,ucapan,pemikiran ataupun perasaan.
Selanjutnya adalah Tidak ada sebuah kesabaran tanpa ada cobaan dan tidak ada cobaan tanpa ada tujuan dan harapan ,baik itu harapan yang muncul dari diri sendiri,orang lain bahkan dari sang maha pencipta Yaiti Allah subhanallah taala.

Dari dua poin di atas bisa kita tarik kesimpulan yang intinya adalah Jika kita ingin di katakan orang sabar secara ilmiah (standar ilmu ), maka kita harus berani menanggung resiko apapun demi tercapainya sesuatu .
Banyak orang yang menyalah artikan istilah sabar ini dengan diam tanpa ada perlawanan saat di tekan, membiarkan sesuatu yang salah karena takut di tuduh pemarah dan emosional dan lain sebagainya.
Orang seperti menurut saya bukan sabar tapi lemah , orang sabar bukanlah orang yang tidak marah saat ada kesalahan,bukan orang yang diam saat ada tekanan,bukan orang yang lari dari bangku belajar karena takut di marahi guru,bukan orang yang takut memarahi anak istri yang keliru , dan lain sebagainya.
Sabar sesungguhnya adalah berani mengambil resiko demi perubahan yang lebih baik,tak perduli di gunjing,di permalukan,di hancurkan dia tetap melawan dengan cara cara yang baik sesuai posisi dan tanggung jawabnya.

Contoh :
Seorang bapak yang sabar demi anaknya pintar itu adalah seorang bapak yang berani memarahi,mengarahkan anaknya untuk belajar . Bukan seorang bapak yang membiarkan anaknya bermain tanpa belajar karena takut menyakiti bahkan takut kehilangan.
Cobtoh lagi.
Seorang suami yang sabar bukanlah orang yang diam dan mengiyakan seorang istri yang salah baik secara moral,sosial,mental dan lain sebagainya. Karena jika suami tadi punya harapan mau di kemanakan keluarga yang dia bina sudah sepantasnyalah jika dia mengambil tindakan yang tegas terhadap segala bentuk kesalahan yang bisa merusak masa depan keluarga yang dia bina.

Dan masih banyak lagi contoh lainya. Jika di tulis jelas tidak selesai sampai di sini ,pada akhirnya bisa kita ambil kesimpulan sebagai berikut.
Jika kita ingin bersabar maka kita harus tahu pokol pokoknya dulu.
1. Masalah apa yang akan kita sabari.
2. Apa manfaat dan tujuan menyabari masalah tersebut.
3. Seberapa kuatkah menyikapinya.
4.Sampai kapan.
5. Bagaimana caranya jika terpaksa kita sudaj tidak mampu lagi untuk bersabar.
Untuk pertanyaan nomor lima,jika memang kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tak ada perubahan maka kita wajib menggunakan ilmu tawakal atau pasrah yang akan kita bahas di lain waktu.
Read More
MENGENANG GUYONAN RAJA ARAB DAN GUS DUR

MENGENANG GUYONAN RAJA ARAB DAN GUS DUR

AZIZNA - Selain pemikirannya yang membuat heboh seantero negeri. Mantan Presiden RI ke-4 KH. Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang suka guyonan.

Bahkan ternyata humor yang dibawakan Gus Dur pernah membuat ngakak Raja Arab Saudi. Menurut warga Arab, baru kali ini masyarakat melihat gigi Raja Arab tersebut karena tertawa terbahak-bahak.

Hal ini diceritakan istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid seperti dikutip Radarislam.com dari laman Detik.com.

“Waktu itu ketika sudah pulang dari Arab, Bapak mendapat surat dari rakyat Arab. Isinya, yang mulia, apa yang mulia katakan sehingga semua rakyat Arab bisa melihat gigi Raja,” tuturnya

Menurut masyarakat Arab, selama ini Raja Arab tidak pernah tersenyum. Bahkan saat berbicara pun tidak terlihat giginya.

“Bapak mengatakan kepada Raja, yang mulia, rakyat Indonesia banyak pintar bahasa Arab. Tapi berbeda dengan bahasa Arab disini, tapi bahasa Arab kitab, bukan komunikasi sehari hari,” kata Sinta mengenang cerita Gus Dur.

Memang ada perbedaan bahasa kitab yang digunakan para santri di pesantren dengan bahasa Arab sehari hari. Sinta menceritakan lagi, suatu ketika jamaah haji Indonesia membaca tulisan mamnu’uddukhul pada sebuah ruangan. Tulisan itu berarti dilarang masuk.

Namun sang jamaah tersebut menafsirkannya berbeda. Mamnu’uddukhul menurut versi kitab fiqih yang artinya dilarang be253tubuh.

“Komentar orang Indonesia itu, orang Arab memang keterlaluan, masa melakukan hal seperti itu di tempat seperti ini. Jadi Raja Arab itu ketawa ngakak,” tandas Sinta.

Wah gaya komunikasi Gus Dur luar biasa ya! Sampai Raja Arab pun dibuat ngakak olehnya.

Read More
👧PUTRI GUSDUR KETEMU 👳RAJA SALMAN ,MENYESAL KARENA INI

👧PUTRI GUSDUR KETEMU 👳RAJA SALMAN ,MENYESAL KARENA INI

AZIZNA - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud nampaknya sangat mengenal baik sosok tokoh NU yang juga Presiden Keempat Abdurrahman Wahid. Hal tersebut tampak saat Raja Salman diperkenalkan kepada Zannuba Wahid dalam pertemuan dengan tokoh-tokoh Islam dan tokoh lintas agama, Jumat (3/3).

Putri Gus Dur yang akrab disapa Yenny Wahid tersebut turut diundang dalam pertemuan di Istana Merdeka Jakarta bersama para tokoh Islam pada Kamis (2/3) dan pada pertemuan dengan para tokoh lintas agama di hotel Raffles pada Jumat (3/3).

“Saat saya diperkenalkan sebagai putri Gus Dur, Raja Salman mengangguk sambil tersenyum dan langsung menjabat tangan saya. Beberapa pangeran juga pun langsung menyambut dengan hangat ketika diberitahu," jelas Yenni dalam keteranganya pagi ini.

Saya memang memperkenalkan diri bukan sebagai Yenny Wahid, namun pakai nama asli saya yang kebetulan nama Arab yaitu Zannuba Wahid," tandasnya. Yenny pun menyambut baik pertemuan tersebut. Apalagi Raja Salman begitu mengapresiasi terhadap budaya toleransi beragama yang ada di Indonesia

Namun ada satu penyesalan Yenny. Dalam kedua pertemuan tersebut dirinya tidak sempat meminta selfie dengan raja. "Saya malu-malu mau minta selfie, walaupun sebenernya mau," akunya. Namun Yenny senang karena fotografer Istana tetap mengabadikan semua kegiatan.
Sumber: jawapos.com

Read More
INI KUNJUNGAN RAJA SALMAN YG MENGHARUKAN

INI KUNJUNGAN RAJA SALMAN YG MENGHARUKAN

JAKARTA - Tokoh yang mewakili umat Hindu, Wisnu Bata Tenaya, mempersembahkan sesanti dari Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular kepada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Pemberian itu diserahkan saat Wisnu bersama tokoh lintas agama lain bertemu dengan Raja Salman dan Presiden Joko Widodo di Hotel Rafless, Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Wisnu menegaskan bahwa isi dari kitab tersebut tertulis kalimat "Bhinneka Tunggal Ika" yang mempertegas kerukunan dan harmonisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak hanya Indonesia melainkan di seluruh dunia.

"Yang Mulia Raja Salman dan Presiden Joko Widodo, izinkan kami dari umat Hindu Indonesia turut menyampaikan salam baik kami," kata Wisnu seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Wisnu menilai, keharmonisan antara tokoh lintas agama dalam pertemuan tersebut perlu terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain Wisnu yang mewakili agama Hindu, hadir pula tokoh agama lain mulai dari Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Konghucu. Pertemuan berlangsung selama sekitar 1 jam.

Wisnu juga berdoa agar hubungan Indonesia dan Arab Saudi semakin baik ke depannya.

"Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dan jalan yang terbaik untuk membangun kerja sama antar kedua negara," ucap Wisnu.

Sumber :BANJARMASINPOST.CO.ID

Read More
✏Tulisan Tangan Raja Salman di Istiqlal 🕌Isinya Mengharukan

✏Tulisan Tangan Raja Salman di Istiqlal 🕌Isinya Mengharukan

☝ Ketika berkunjung ke Masjid Istiqlal,🕌 Jakarta Pusat, kemarin, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Azis Al Saud menuliskan kesan-kesan di sebuah kertas dengan huruf Arab.

✍"Kemarin beliau (Raja Salman) kasih pesan dan kesan ditulis tangan," kata Kepala Bagian Protokoler dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam di Masjid Istiqlal, Jumat (3/2/2017).

Abu kemudian membacakan kesan Raja Salman yang ditulis di dalam kertas.

✍"Saya sangat berbahagia, senang, gembira bisa berziarah ke salah satu rumah Allah dari sekian rumah Allah yakni di Masjid Istiqlal," demikian kesan Raja Salman yang dibacakan Abu.

Raja Salman, kata Abu, mengagumi arsitektur Masjid Istiqlal. Raja Salman menilai masjid ini memiliki peran penting dalam penyebaran budaya Islam.

✍"Yang kedua beliau katakan Masjid Istiqlal ibarat sebuah bangunan Islam yang besar dan megah, yang menjadi pusat dakwah pusat syiar Islam di Asia Tenggara. Dengan demikian Masjid Istiqlal memiliki atau mempunyai peranan strategis yang sangat penting dalam menjaga Al Quran maksudnya menjaga ajaran yang bersumber dari Al Quranul Karim dan penyebaran budaya Islam."

Di akhir kesan yang dituliskan, Raja Salman menyampaikan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan pengurus Masjid Istiqlal atas sambutan yang diberikan.

✍📝✏"Ketiga ucapan terima kasih kepada seluruh pimpinan dan pengurus Masjid Istiqlal, semoga Allah membalas kebaikan di hari akhirat."

Saat ini, kertas berisi tulisan tangan Raja Salman masih disimpan di biro protokoler Istiqlal.

"Tulisannya beliau masih sama saya," kata Abu.
Sumbet :suara.com😎

Read More
👉Inilah Cara Menebus Dosa Terhadap Orang Tua yang Telah Meninggal

👉Inilah Cara Menebus Dosa Terhadap Orang Tua yang Telah Meninggal

DALAM Islam berbakti kepada orang tua menempati posisi yang paling tinggi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra ayat 23. Oleh sebab itu kita diwajibkan untuk berbakti kepada keduanya baik semasa hidup maupun setelah meninggal dunia.

Biasanya setelah orang tua meninggal dunia, seringkali kita akan teringat kembali dengan kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat. Dengan demikian tentunya kita tidak bisa meminta maaf secara langsung seperti saat mereka masih hidup.

Akan tetapi ternyata ada satu cara yang bisa kita lakukan untuk menebus dosa terhadap orang tua yang telah meninggal dunia. Sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dimana cara ini bahkan sangat mudah untuk dilakukan. Sehingga tidak ada lagi halangan untuk meminta maaf kepada keduanya meskipun mereka telah meninggal dunia.

Segala kebaikan yang telah diberikan oleh kedua orang tua, tidak akan pernah bisa terbalaskan meskipun dengan seisi dunia. Sehingga berbakti kepada keduanya tidak hanya wajib dilakukan saat mereka masih hidup namun juga setelah meninggal dunia.

Bila semasa hidupnya kita dapat berbakti dengan cara menyenangkan keduanya, menuruti setiap perkataannya serta berbuat baik keduanya. Maka setelah mereka meninggal dunia kita dapat berbakti kepada keduanya dengan cara mendoakan mereka. Selain itu kita juga dianjurkan untuk melakukan ziarah kubur.

Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I'anatut Thalibin ala Fathil Mu'in mengatakan bahwa ziarah kubur dianjurkan berdasarkan hadits Rasulullah SAW bahwa,

"Tiada seorang pun yang melewati makan saudaranya yang sewaktu di dunia saking mengenal, lalu ia mengucapkan salam kepadanya, niscaya ahli kubur mengenalinya."

Sedangkan ziarah ke makam kerabat khususnya makan orang tua sendiri sangat dianjurkan meskipun letaknya berbeda kota dengan anak-anak serta kerabatnya yang masih hidup.

Bahkan ternyata ziarah kubur ke makam orang tua merupakan cara yang bisa kita lakukan untuk menebus dosa dan kesalahan terhadap orang tua yang telah meninggal dunia. Sehingga jika kita pernah berbuat kesalahan dan dosa namun belum sempat untuk meminta maaf, maka dengan berziarah kubur kita dapat menebus kesalahan tersebut.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa saja yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya sekali setiap Jumat, maka niscaya Allah SWT menghapus dosanya. Dan ia pun dinilai sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya." (HR. Al-Hakim)

Kemudian Abu Bakar bin Sayid M Syatho Dimyathi mengutip hadits lainnya perihal cara berbakti sepeninggal kedua orang tua, yaitu bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh seseorang yang durhaka ketika kedua orang tuanya wafat, lalu ia mendoakan keduanya selepas keduanya berpulang, maka niscaya Allah SWT akan mencatatnya sebagai anak yang berbakti."

Dengan demikian cara yang bisa kita lakukan untuk menebus dosa terhadap orang tua yang telah meninggal dunia adalah dengan melakukan ziarah kubur ke makam orang tua setiap hari Jumat.

Cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia

Selain melakukan ziarah kubur, ada beberapa cara yang juga bisa dilakukan untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia. Diantaranya :

1. Mendoakan keduanya
Doa dari seorang mukmin yang hidup kepada mukmin yang telah meninggal dunia dijadikan Allah SWT sebagai salah satu doa yang mustajab. Dengan demikian doa dari anak shaleh kepada orang tua yang beriman meskipun mereka telah meinggal dunia, dijadikan Allah SWT sebagai paket pahala yang tetap mengalir.

Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra bahwa Rasulullah SAW bahwa, "Apabila seseorang meninggal, maka seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalaeh yang mendoakannya." (HR. Muslim dan An-Nasai)

2. Menyambung silahturahmi terhadap karib kerabat orang tua
Cara selanjutnya untuk berbakti kepada orang tua yang telah meninggal dunia adalah dengan menyambung silahturahmi dengan karib kerabat orang tua. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Umar Ra bahwa Rasulullah SAW bahwa, "Bentuk kebaktian kepada orang tua yang paling tinggi, menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya setelah ayahnya meninggal." (HR. Muslim)

Demikianlah ulasan mengenai cara menebus dosa terhadap orang tua yang telah meninggal dunia. Namun jika keduanya masih hidup maka sudah seharusnya kita meminta maaf sebelum terlambat. Sebab ridho orang tua adalah ridho Allah SWT. Sehingga sudah sepatutnya kita berbakti kepada orang tua baik ketika hidup maupun setelah meninggal dunia.

Editor: H. Dicky Aditya
Galamedianews.com
Republis azizna.blogspot.com

Read More
👉Benarkah Pembaca Surat Al Waqiah Bisa Dijauhkan dari Kemiskinan?

👉Benarkah Pembaca Surat Al Waqiah Bisa Dijauhkan dari Kemiskinan?

ALQURAN sebagai kitab yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad SAW banyak mengandung keutamaan serta khasiat bagi kita sebagai manusia sebagaimana yang telah disebutkan di banyak ayat di Quran. Berikut ini salah satunya,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَار

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian.” (QS Al-Isrâ’ [17]:82)

Di dalam Al-Quran sendiri, hampir setiap surat secara khusus mempunyai keutamaan serta manfaat masing-masing. Sebagaimana judul yang tertera, kali ini kami akan menuliskan keutamaan serta khasiat surat Al-Waqi’ah.

Keutamaan Surat Al-Waqi’ah

Telah diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, bahwasannya Sayyidina Abdullah bin Mas’ud -semoga Allah meridhoinya- berkata,

“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan.”

“Wahai Rasulullah, tampak dirimu mulai beruban.” Rasulullah -SAW- menjawab, “Yang (membuatku) beruban adalah surat Huud, Al-Waqi’ah, Al-Mursalat, An-Naba dan At-Takwir“. (HR Imam Tirmidzi, beliau berkata hadits ini hasan ghorib)

Ibnu Katsir juga mengatakan bahwa Al-Hafizh Ibnu ‘Asakir mempunyai riwayat mengenai kisah dari Abdullah bin Mas’ud.

Ketika Abdullah bin Mas’ud -semoga Allah meridhoinya- menderita sakit, beliau dijenguk oleh Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan dan bertanya, “Apa yang engkau rasakan?” Ibnu Mas’ud menjawab, “Dosa-dosaku.” ‘Utsman kembali bertanya, “Apa yang engkau inginkan?” Abdullah menjawa, “Rahmat Tuhanku.” ‘Utsman berkata, ”Apakah perlu aku datangkan dokter untukmu?” Abdullah menjawab, ”Dokter membuatku sakit.” ‘Utsman berkata, ”Apakah perlu aku datangkan kepadamu pemberian?” Abdullah menjawab, ”Aku tidak membutuhkannya.” Utsman berkata,”(Mungkin) untuk putri-putrimu sepeningalmu membutuhkannya?”

Abdullah bin Mas’ud menjawab, ”Apakah engkau mengkhawairkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Sesungguhnya aku telah memerintahkan putri-putriku membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa yang membaca surat al Waqi’ah setiap malam maka dirinya tidak akan ditimpa kemiskinan selama-lamanya.”

Penjelasan mengapa seseorang bisa terlepas dari kemiskinan karena ayat ini barangkali bisa kita tafsirkan dengan melihat isi surat Al-Waqi’ah itu sendiri. Isi surat Al-Waqi’ah adalah menggambarkan mengenai kondisi hari kiamat serta keadaan penduduk surga dan penduduk neraka.

Sebagai seorang Muslim, hendaknya kita tidak merasa bahwa diri kita aman dari siksa neraka. Maka dari itu, ketika membaca ayat-ayat mengenai siksa neraka, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah agar Dia melindungi kita dari siksa api neraka dan memohon ampun kepada-Nya.

👉Nah, dengan memperbanyak istighfar itulah Allah akan membukakan pintu-pintu rezeki bagi kita, Insya Allah. Begitulah kesimpulan yang kami ambil. Barangkali memang ada khasiat tersendiri sebagaimana yang telah disebutkan oleh Nabi, maka Allah Maha Kuasa untuk berkehendak seperti itu.

Memang ada hadits-hadits lemah mengenai keutamaan surat ini. Hadits-hadits lemah tersebut sama sekali tidak mengurangi keutamaan surat Al-Waqiah yang sudah disebutkan di atas tadi, justru ia boleh dijadikan tambahan untuk motivasi kita dalam membaca surat Al-Waqi’ah ini.

Editor: H. Dicky Aditya

Read More
👉Keutamaan Menghidupkan Sunnah Rasul

👉Keutamaan Menghidupkan Sunnah Rasul

"BARANGSIAPA yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun"
By Abdullah Taslim, Lc., MA.    8 January 2010

Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun“[1].

Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh karena itu, Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” pada Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”[2].

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, “Orang muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya (di kalangan manusia)”[3].

Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam[4], yang ditujukan sebagai syariat bagi umat Islam[5].

– Arti “menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam” adalah memahami petunjuk Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengamalkan dan menyebarkannya di kalangan manusia, serta menganjurkan orang lain untuk mengikutinya dan melarang dari menyelisihinya[6].

– Orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu [1] keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan [2] keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya.

Syaikh Muhammad bih Shaleh al-‘Utsaimin –rahimahullah– berkata, “Sesungguhnya sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika semakin dilupakan, maka (keutamaan) mengamalkannya pun semakin kuat (besar), karena (orang yang mengamalkannya) akan mendapatkan keutamaan mengamalkan (sunnah itu sendiri) dan (keutamaan) menyebarkan (menghidupkan) sunnah di kalangan manusia”[7].

– Allah Ta’ala memuji semua perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menamakannya sebagai “teladan yang baik“, dalam firman-Nya,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).

Ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh ash-shirathal mustaqim (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah Ta’ala[8].

– Ayat ini juga mengisyaratkan satu faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan pertanda kesempurnaan imannya.

Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di atas, beliau berkata, “Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) ini, yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Ta’ala) untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani (sunnah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam“[9].

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA

Editor: Endan Suhendra

Read More
👉19 Sunnah Rasulullah yang Kerap Terlupakan Kaum Muslim

👉19 Sunnah Rasulullah yang Kerap Terlupakan Kaum Muslim

SUNNAH adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam baik perkataan, perbuatan, ataupun persetujuan. Sunnah juga berarti sesuatu yang pelakunya mendapat pahala dan tidak ada dosa bagi yang meninggalkannya. Di antara perbuatan sunnah yang jarang dilakukan kaum muslimin adalah sebagai berikut:

👉1. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal Dan Kaki Kiri Saat Melepasnya

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakaikeduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉2. Menjaga Dan Memelihara Wudhu

Diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

👉3. Bersiwak (Menggosok Gigi dengan Kayu Siwak)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bersiwak disunnahkan setiap saat, tetapi lebih sunnah lagi saat hendak berwudhu, shalat, membaca Al-Qur`an, saat bau mulut berubah, baik saat berpuasa ataupun tidak, pagi maupun sore, saat bangun tidur, dan hendak memasuki rumah.

Bersiwak merupakan perbuatan sunnah yang hampir tidak pernah dilakukan oleh banyak orang, kecuali yang mendapatkan rahmat dari Allah. Untuk itu, wahai saudaraku, belilah kayu siwak untuk dirimu dan keluargamu sehingga kalian bisa menghidupkan sunnah ini kembali dan niscaya kalian akan mendapatkan pahala yang sangat besar.

👉4. Shalat Istikharah

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallammengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)

Oleh karena itu, lakukanlah shalat ini dan berdoalah dengan doa yang sudah lazim diketahui dalam shalat istikharah.

👉5. Berkumur-Kumur Dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam Satu Cidukan Telapak TanganKetika Berwudhu

Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberkumur-kumur dan menghirup air dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉6. Berwudhu Sebelum Tidur Dan Tidur Dengan Posisi Miring Ke Kanan

Diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉7. Berbuka Puasa Dengan Makanan Ringan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallamberbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

👉8. Sujud Syukur Saat Mendapatkan Nikmat Atau Terhindar Dari Bencana

Sujud ini hanya sekali dan tidak terikat oleh waktu. Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

👉9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`

Hal ini berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada keperluan, seperti belajar, mengobati orang sakit dan lain-lain maka itu diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.

👉10. Mengikuti Bacaan Muadzin

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)

👉11. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu

Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka konsekuensinya anda harus pergi. Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa ada perjanjian sebelumnya, lalu pemilik rumah tidak mengizinkannya masuk. Mereka tidak bisa memaklumi, mungkin pemilik rumah memiliki uzur sehingga tidak bisa memberi izin. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)

👉13. Meruqyah Diri Dan Keluarga

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)

👉14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru

Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

👉15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.”(HR. Muslim)

👉16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)

Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

👉17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.

👉18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat

Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”

Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum, karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan takbir (Allahu Akbar) secara sendiri-sendiri, bukan satu komando dan satu suara. Adapun mengeraskan suara ketika berzikir dengan satu komando, satu suara dan dipimpin oleh imam maka dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan sunnah secara mutlak, ada yang memandang sunnah dengan syarat-syarat tertentu dan ada pula yang mengatakan bahwa zikir berjamaah adalah perbuatan bid’ah.

19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah

Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallambersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.” (HR. Al-Bukhari)

Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan shalat sunnah.

Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun hanya sekali.”

Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah RasulShallallahu Alaihi wa Sallam.”

Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,meskipun amal itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”

Editor: H. Dicky Aditya

Read More
INILAH KITAB YANG MEMBUKA TABIR MISTERI SEPUTAR JIN

INILAH KITAB YANG MEMBUKA TABIR MISTERI SEPUTAR JIN

PERBINCANGAN soal jin dan dunia mereka, seakan tak pernah ada habisnya. Penuh misteri. Ada banyak hal yang belum terungkap dan masih menyisakan tanda tanya besar. Berbagai upaya di level akademik atau observasi langsung dilakukan demi menjawab segudang pertanyaan tentang bangsa jin dan hakikat mereka.

Kitab yang ditulis Badruddin bin Abdullah as-Syibly, yang berjudul Ajaib wa Gharaib al-Jin ini, adalah entri penting yanng memperluas cakrawala seputar jin. Kitab yang manuskripnya ditemukan pertama kali dengan judul Akam al-Marjan fi Ahkam al-Jan ini, memuat beberapa bahasan penting yang menjawab secara fundamental apa pun terkait bangsa halus tersebut.

Inilah yang melatarbelakangi sebagian kalangan, mendaulat kitab karangan tokoh yang juga dikenal sebagai qadi itu sebagai referensi terpenting, bahkan kitab paling komprehensif seputar jin yang pernah ditulis pada Abad Pertengahan.

Dalam kitab yang dicetak oleh al-Azhar, Mesir pada 1358 M dengan judul  Akam al-Marjan fi Gharaib al-Akhbar  wa Ahkam al-Jan dibeberkan secara lugas berbagai jawaban atas pertanyaan seputar Jin. Syekh Badruddin yang bermazhab Hanafi itu mengisahkan, mengapa ia tertarik membahas persoalan jin? Ini tak lain didorong munculnya perdebatan tentang pernikahan antara manusia dan jin pada masa itu. Saya pun tergerak menulis kitab yang pada masa itu dibilang asing ini, kata dia dalam mukadimah.

Hal mendasar yang dicoba diyakinkan oleh Syekh Badruddin adalah keberadaan jin itu sendiri. Sosok yang wafat pada 729 H ini menegaskan keberadaan jin. Secara logika dan rasionalitas, serta tentu didukung dengan dalil tekstual baik dari Alquran dan sunah, keberadaan jin tidak bisa dinafikan. Mereka ada hidup di alam lain, yang berbeda dengan dunia manusia.

Editor: Endan Suhendra
GALAMEDIANEWS.COM

Read More
PIDATO RAJA SALMAN YG JOS GANDOS

PIDATO RAJA SALMAN YG JOS GANDOS

Inilah isi pidato raja salman dari arab yang teramat singkat  tapi menggetarkan hati dan mampu membangkitkan rasa nasionalisme pada bangsa kita.

Berikut isi lengkap pidato Raja Salman:

"Segala puji bagi Allah, salawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah.

Yang Mulia Bapak Ketua DPR RI, saudara-saudariku yang terhormat, Assalamualaikum WR.WB.

Izinkan saya untuk mengawali sambutan saya ini dengan menyampaikan penghargaan kami yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keberadaan saya bersama para hadirin sekalian.

Sesungguhnya kunjungan ke negara Yang Mulia kali ini yang diawali dengan kunjungan serupa yang dilakukan oleh saudara saya Yang Mulia Bapak Presiden ke Kerajaan Arab Saudi dan saling tukar menukar kunjungan antara para pejabat tinggi di kedua negara. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama di seluruh bidang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa kita yang bersahabat.

Para hadirin sekalian,

Sesungguhnya tantangan yang kita hadapi khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, (the clash of civilizations), tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta melakukan intervensi terhadap urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.

Penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas peran Dewan Yang Terhormat dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara kita yang bersahabat di seluruh bidang, saya juga memberikan apresiasi atas penandatangan sejumlah kesepakatan dan MoU antara kedua negara dalam kunjungan kali ini.

Saya berdoaa kepada Allah SWT semoga senantiasa memberikan taufik dan ridho Nya kepada kita sekalian."

Jakarta Kamis 2 maret 2017.

Sumber : detik.com

Read More