Tentang Peleburan

Rasa itu ada karena ada media jadi tempat rasa , yang di rasakan , perasa. Sakit karena ada yang di sakiti, ada yang menyakiti dan ada yang menyakitkan . Bahagiapun sama ada bahagia itu sendiri, media kebahagiaan dan yang membahagiakan.

 Sebab musabab , sebab akibat karena ada obyek dan subyek yang melekat padanya tak pernah bisa di pisahkan satu sama lain.

Peleburan , saat obyek dan subyek di hilangkan ,media media di hapuskan satu sama lain hilang sama sekali bahkan kosong di atas kosong. Hilang sirna tidak ada apa apa. 

Read More

Tentang Merenung

Banyak sekali kejanggalan yang bisa di rasakan , banyak sekali ketimpangan yang bisa di buat bahan pemikiran , hingga harus berhenti sejenak untuk merenung agar tidak bingung.

Tak berani menganggap diri sudah benar sendiri , juga tidak berani mengakui kesalahan yang sudah di jalani, mau mengomentaripun enggan jika ingat resiko kedepan.

Hanya bisa diam sambil menunduk jalan kedepan semampu sebisa sekuat tenaga sambil pasrah dengan semua kehendaknya.

Tak jarang diri ini penasaran dengan gemerlapnya pemndangan tapi tak jarang juga hati harus tunduk dengan perasaan dan harus rela menjinakan pemikiran.

Kejadian demi kejadian terus berjalan , aku harus menepi agar tak terbawa arus kehidupan, bahkan aku harus iklas jika memang harus hilang dari peredaran peradaban tanpa di kenal apalagi di kenang.

Duduk sendiri menulis apa yang perlu di tulis tanpa tawa tanpa tangis.

Read More

Tentang Kelicikan Dan Kebohongan

Caranya sangat halus nyaris tak terendus dan korbanpun terbius oleh modus berledok tulus. Dia bermuka dua di publik jadi orang setia di belakang dia hanyalah pengkianat semata .

Memutar balikan fakta mencari cari kesalahan orang lain untuk menutupi kesalahan dirinya, membuat agenda agenda guna mengalihkan perhatian agar bebas dari tekanan dan pertanyaan biar tidak mencurigakan.

Fokus bagaimana mencari cara agar semua tindakanya aman tidak ketahuan, mulai dari cari kesalahan kecil untuk di besar besarkan, kegiatan kecil untuk di jadikan tunggangan bahkan tidak segan mempelajari segala seluk beluk perasaan watak dan pikiran korban.

Dia hapal betul kapan harus bergerak dan bertindak di mana dan kapan lengkap dengan alasan jika sewaktu waktu ketahuan. Tumpukan dalih pembenaran sudah di persiapkan agar kita tidak bisa ambil kebijakan dan agar kita selalu di bayangi keraguan jika sewaktu waktu ambil keputusan.

Kelicikan dan kebohongan 

Read More