Revolusi Menejemen Pendidikan Dan Dakwah Pesantren

Revolusi Menejemen Pendidikan Dan Dakwah Pesantren , tak ada maksud menggurui apalagi berusaha untuk mengkritisi sebuah lembaga pendidikan tertua yang pernah ada di indonesia , Lembaga pendidikan Islam Pesantren. Silahkan baca literatur tentang pesantren , Sejarah berdirinya dan peran sertanya dalam menyebarkan ajaran islam dan peran aktifnya memperjuangkan kemerdekaan . Pesantren telah terbukti mampu mencetak generasi yang agamis, nasionalis , ekonomis dan praktis . Hanya dengan fasilitas tapi mampu melahirkan pemikir yang luar biasa .

Terlepas apakah itu menjadi cirikhas sebuah pesantren atau mungkin ada sisi lain yang menjadi pertimbangan sendiri . Menejemen pesantren yang ada sekarang ini , sebenarnya masih bisa lebih di maksimalkan lagi bahkan bisa di bilang masih besar sekali peluang pesantren untuk merajai lembaga pendidikan dan dakwah yang ada di muka bumi ini.

Jika lembaga pendidikan lainya sudah di lengkapi dengan gedung mewah lengkap dengan fasilitasnya, baik pengajar yang bergelar doktor dan profesor dan lain sebagainya, kurikulum yang di adaptasi dari berbagai belahan bumi, ada labolatorium dan teknologi pendidikan lainya .Sementara pesantren masih menggunakan gadung seadanya , ruang belajar yang hanya berada di serambi masjid atau mushola , tak ada meja mewah, tak ada ac , dan sangat minim dari ukuran standar pendidikan modern seperti sekarang . Hanya dengan mengkaji buku-buku karya ulama klasik , tak ada buku karya ilmuan modern seperti buku kedokteran tekonologi, sain dan lain sebagainya .

Saatnya sekarang pesantren harus gerak cepat mengikuti perkembangan dunia  modern . Sudah waktunya di ponpes belajar multy bahasa agar bisa dakwah di mana mana. Punya ketrampilan untuk penunjang ekonomi , terampul bidang politik , sosial dan budaya , berperan aktif kreatif dan inovatif

Read More

Engeline Dan Wajah Asli Anak Indonesia Bahkan Dunia .

Kematian Engeline bocah umur 8 tahun di dekat kandang ayam belakang rumah ibu angkatnya sebenarnya bukan satu-satunya kisah yang memilukan tentang nasib anak-anak indonesia . Kejadian seperti ini pernah terjadi di jaman jahiliyah , di mana saat itu anak perempuan di anggap aib , hingga pada saat itu jika ada yang melahirkan anak perempuan maka tak segan-segan mengubur hidup-hidup anak perempuan tersebut . Itu sepenggal kisah dari sejarah jaman jahiliyah .

Sekarang jaman sudah maju, peradaban manusia juga sudah maju , banyak hukum-hukum sudah di rancang ada yang sebagian sudah di tegakan dan ada yang sebagian masih tersimpan rapi di dalam laci . Engeline mengingatkan kita semua bahwa nasib anak-anak bangsa ini masih di bawah ancaman yang sangat mengkawatirkan . Jangan kita lihat Engeline sebatas sosok bocah kecil yang di bunuh ibu tirinya , tapi mari kita telusuri lebih jauh , sosok Engeline dari berbagai sisi .

Engeline terlahir pasangan Hamidah dan Rosidi asal banyuwangi jawa timur , karena masalah ekonomi akhirnya Engeline di Adopsi oleh Margriet Christina Megawe Dari Bali . Akhir kisah , Engeline meninggal dunia di dekat kandang ayam belakang rumah Ibu angkatnya dalam kondidi mengenaskan , Saat di temukan Engeline dalam kondisi telungkup sambil memeluk Boneka . Mendengar kejadian ini , hampir seluruh media indonesia menyiarkan baik radio,koran,tv, dan sosial media , banyak yang meneteskan air mata atas kejadian ini . Gadis kecil berusia 8 tahun meninggal dunia dalam kondisi memeluk boneka . Mudah-mudahan pelaku pembunuhan ini segera di temukan . Dan Engeline bahagia di alam sana . Amin......

Sekarang mari kita ambil hikmahnya , Engeline sudah tiada dan tak mungkin dia kembali ke dunia bersama kita . Mari kita ambil pelajaran dan anggap saja Engeline telah meninggalkan sebuah PR yang harus di selesaikan , agar tak muncul korban lagi seperti Engeline-Engeline lainya .

Khusus untuk pemerintah , ada baiknya lebih bekerja keras lagi dalam menggerakan fungsi Badan Perlindungan Anak Dan Wanita , dalam arti ayo berkerja cari informaasi terjun langsung ke masyarakat , jangan menunggu laporan tapi harus terjun lapangan mengecek satu persatu perkembangan yang ada sesuai tanggung jawabnya . Jangan lengah dan jangan sampai kecolongan lagi . Entah bagaimana caranya hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi . Jangan sekedar buat pasal-pasal saja , hanya untuk mengantisipasi jika ada kejadian , Tapi juga harus buat agenda dan kegiatan bagaimana agar kejahatan seperti ini tak terjadi . Sosialisasikan kepada masyarakata jangan pernah bosan , selama masih ada manusia lahir berarti salam itu pulas , kegiatan perlindungan anak masih harus di jalankan . Demikian himbuan kepada pemerintah .

Khusus untuk masyarakat , ayo kita saling mengawasi dan mewaspadai , walau mungkin mereka bukan anak kandung kita tapi mereka adalah generasi penerus bangsa ini , negara ini , tanah air dan udara yang kita tempati sekarang ini . Jangan segan untuk membicarakan / mendiskusikan , jika memang di rasa ada kejanggalan , bukankah mencegah itu lebih baik dari pada mengobati .

Jangan pandang Engeline hanya sebagai anak Angkat yang kurang beruntung, tapi mari kita lihat Engeline sebagai seorang anak yang terlahir dari sebuah kemiskinan yang menyebabkan dirinya harus pindah tangan ke tangan orang . Artinya Masyarakat dan pemerintah harus lebih aktif lagi , bagaimana meratakan perekonomian dan kesejahtraan agar tak ada lagi keluarga yang tak mampu menghidupi anaknya . Hanccurkan korupsi dan lain sebagainya , ganti para pegawai-pegawai yang tidak pro aktif yang hanya pakai seragam semata dapat gaji tiap bulanya tapi kerja tak ada . Jangan sampai Indonesia menangis lagi , Mungkin masih banyak Engeline-Engeline lainya yang tak tersentuh oleh kita . Ada baiknya segera ambil tindakan Antisipasinya agar tidak terjadi lagi .

Demikian Opini dan Unek-Unek kali ini, mudah-mudahan bermanfaat . Selamat Jalan Engeline , Semoga kau bahagia di alam sana .

Read More

Mengatasi Kisruh Polri Dan Kpk

Berikut ini cara praktis ekonomis dan gelis (cepat ) mengatasi kisruh Polri dan Kpk , Inilah cara cepat tepat dan akurat menurut saya , dalam mengatasi permasalahan Kpk dan Polri . Simak baik-baik .

Kronologi kisruh :

1. Presiden mau mengganti Kapolri .

2. Presiden menunjuk calon kapolri Budi Gunawan .

3. Kpk menetapkan status tersangka kasus korupsi ke Budi Gunawan .

4. Presiden mengajukan Budi Gunawan Ke Dpr .

5. Dpr menyetujui Budi Gunawan jadi Kapolri .

6. Presiden menunda pelantikan Budi Gunawan , karena untuk mengikuti proses hukum yang sedang berjalan di KPK .

Penyebab Kisruh :

1. Ada sebagian rakyat yang tidak percaya pada kebijakan presiden dalam memilih Budi Gunawan sebagai Calon Tunggal Kapolri . Karena mereka menganggap Pemilihan tersebut ada campur tangan pihak lain , di samping nama budi gunawan yang mungkin juga kurang baik di hadapan publik .

2. Di tetapkanya budi gunawan sebagai tersangka oleh KPK menambah besarnya rasa ketidakpercayaan masyarakat pada kebijakan presiden , dan menyakinkan pada masyarakat bahwa apa yang di sangkakan tentang budi gunawan memang benar , mengingat banyak sekali status tersangka yang di tetapkan KPK selama ini telah terbukti benar .

Dampak dari kejadian ini maka bertemunya 4 titik kebijakan dari sumber yang berbeda yaitu :

1. Kebijakan pemerintah di wakili oleh PRESIDEN .

2. Kebijakan politik yang di wakili oleh DPR .

3. Kebijakan hukum yang di wakili oleh KPK .

4. Kebijakan publik yang di wakili oleh MASYARAKAT .

Kenapa terjadi konflik antara Polri dan Kpk , dengan adanya insiden saling menyandera , simpelnya begini ,  bisa jadi Polri merasa cemburu sosial , Presiden buat kebijakan,Dpr buat kebijakan,Kpk buat kebijakan ,Masyarakat buat kebijakan , lantas Polri kok seperti tanpa kekuasaan , terasa di hakimi masal saja . heheheh mungkin seperti itu gambaranya . Alih-alih untuk menunjukan bahwa Polri juga punya wewenang hukum maka polri menunjukan taringnya , dengan cara menangkap salah satu petinggi KPK .  Masalah ini tak perlu saya bahas karena akan panjang pembahasanya , karena akan melibatkan kepentingan pribadi,politik dll . Sekarang kita bahas bagaimana solusinya agar negara ini segera punya Kapolri yang berkualitas . Kan awalnya ingin mengganti Kapolri , bukan ingin adu pengaruh antar lembaga satu sama lainy . Pepatah lama mengatakan Jangan Lupa Tujuan Dari Rumah , artinya kalau tujuan awalnya adalah mencari Kapolri ya carilah kapolri , jika sekarang sudah ketemu dan masih ada masalah ya kita tunggu masalahnya selesai . Misalnya : Pak BG lagi menjalani proses hukum di KPK , ya harus di selesaikan dulu . KPK juga getu , segera memproses hukumnya . jangan sampai lama-lama , mengingat polri butuh pemimpin . Ini solusi yang kalem dan elegan .

Adapun solusi yang ringan adalah BG mengundurkan diri dari pencalonan Kapolri dan biarkan Presiden mencari Kapolri lainya . Ini juga bagus ...

Solusi yang terakhir adalah Rakyat dengan Tegas menyampaikan keinginanya kepada pemerintah jika memang Kapolri yang di tunjuk Presiden dan di setujui DPR tidak sesuai keinginanya , ya mari bersama-sama kita sampaikan bahwa kita tidak setuju dengan pilihan presiden dan Dpr . Kebijakan rakyat kan paling tinggi . Presiden dan DPR harus memenuhi selama itu untuk kemajuan bangsa ini .

Itulah solusi terbaik mengatasi kisruh Polri dan Kpk menurut saya , ini sekedar pemikiran saja tentu tidak seratus persen sempurna .

Tapi ada satu lagi yang jadi masalah : Bagaimana kalau ternyata KPK terbukti benar telah masuk ranah politik ?

Read More

Kasus Polri Dan Kpk

Awal bulan januari tahun 2015 , pemerintahan indonesia mengalami kejadian yang aneh yaitu terjadinya benturan antara dua lembaga negara yang notebene sama-sama betanggung jawab atas keamanan masyarkat , Polri sebagai pelindung masyarakat dan KPK sebagai pemberantas Korupsi .

Jika di pikir secara jernih , memang sebenarnya ada kejanggalan , mengapa harus ada dua lembaga jika memiliki fungsi yang sama , toh sama-sama memberantas kejahatan yang bisa merugikan rakyat,masyarakat dan negara . Entah itu kejahatan narkoba,pencurian,pembunuhan ,perampokan dan korupsi . Apakah peran kpk di sini di perlukan , bukankah polri saja cukup ? . Lantas apa yang menjadikan KPK ini terbentuk ? . Dari sini , kita bisa mengupas sedikit demi sedikit , agar bisa di ambil kesimpulan untuk kemudian buat standart pemerintah kedepan dalam memberi pelayanan masyarakat .

Kasus Perang polri dan kpk bukan sekali ini terjadi , di mana pemicunya rata-rata , Saat KPK memproses kasus korupsi yang bersangkutan dengan POLRI  . Bisa di maklumi , POLRI yang statusnya lembaga negara tentu perlu di hormati dan jangan sampai jatuh kehormatanya , karena mau bagaimanapun , negara ini butuh Polisi untuk menjaga keamanan masyarkat. KPK juga tidak salah jika dia melakukan tugasnya sebagai pemberantas korupsi ke seluruh element lembaga negara . Karena memang tanggung jawab KPK untuk memberantas kejahatan Korupsi, jangankan cuma masuk ke tingkat jajaran polisi , setingkat mentri,presidenpun KPK sah untuk melakukanya , selama itu masih di bawah tanggung jawabnya memberantas korupsi .

Jika dengan pertimbangan ini , maka benturan antara kpk dengan polri dan Kpk dengan lembaga negara lainya tidak perlu ada . Selama KPK masih berjalan di atas jalurnya , dalam arti tak ada kepentingan Politik dll . Lebih lanjut lagi , keberadaan KPK memang di perlukan , guna mengamankan aset negara dari kejahatan korupsi yang di lakukan oleh orang-orang yang bertanggung jawab di dalamnya . Apalagi di saat kejahatan korupsi yang semakin menggila seperti sekarang ini . Tak menutup kemungkinan , di tubuh polri juga ada koruptornya . Jadi kehadiran KPK tetap di perlukan .

Masalahnya sekarang Siapa yang menjamin KPK bersih dari kepentingan , siapa yang berani menjamin bahwa KPK sendiri juga tidak terlibat korupsi , toh KPK juga manusia ? di sinilah kewajiban pemerintah terutama rakyat indonesia untuk menciptakan system baru yang bisa di gunakan mendeteksi segala bentuk kejahatan yang di lakukan oleh aparatur negara . Kalau membentuk lembaga lagi rasanya tidak mungkin , karena sudah terlalu banyak lembaga tapi hampir semua tak ada finalnya , karena bisa di pastikan hanya berputar-putas begitu saja . Untuk itu sebuah system yang kuat satu-satunya adalah memasang sebuah alat detektor yang di rancang sedemikian rupa , sehingga jika ada kejahatan yang di lakukan sekecil apapun , maka akan secepatnya ketahuan dan kemudian segera ada tindakana .

Contoh system yang di perlukan misalnya :

1. Adanya peraturan pembatasan belanja kepada setiap aparatur negara , misalnya aparatur negara di larang membeli barang yang melebihi nilai tertentu , misalnya di atas 100 juta .

2. Adanya tempat tinggal khusus untuk semua aparatur negara selama menjabat yang di lengkapi dengan alat pengawas yang standby selama 24 jam nonstop .

3. Hasil laporan yang di audit secara berkala untuk di sampaikan ke masyarakat . Hasil kerja serta harta yang di miliki .

Ini hanya sebagai contoh saja , saya kira kalau rakyat indonesia bersatu , maka tidak sulit untuk menciptakan system ini , lebih canggih lagi kalau ada rakyat yang menemukan sebuah alat yang bisa di kontrol jarah jauh , misalnya ada kapsul yang di masukan kedalam tubuh aparat yang di kontrol lewat satelit . di mana jika ada yang ingin korupsi maka alat tadi langsung melaporkan ke kantor yang terkait getu .

Jadi kesimpulanya , mengapa kasus polri dan kpk ini muncul , saya kira bukan karena cemburu sosial antara lembaga satu sama lainya . Tapi tidak adanya penengah yang menjadi penyeimbang yang berfungsi sebagai pengawas atau kontrol kinerjanya .

Read More

Babak Baru Tni Polri

Ada beberapa perubahan yang saya amati sejak acara pilpres 2014 di gelar dengan memajukan dua kandidat capres dan cawapres . yaitu pasangan jokowi-jk dan prabowo-hatta . Perubahan ini semakin mencolok kira kira detik detik akhir menjelang pemungutan suara , yang paling sangat saya rasakan adalah adanya rasa romantis antara rakyat dengan aparatur negara terutama pihak Polri Dan Tni . Saya merasakan beda , kali ini Polri dan Tni lebih terkesan memihak rakyat dengan mengambil langkah damai dan membina , bukan memaksa . Saya tak bisa menceritakan berupa bukti bukti secara konkrit tapi saya bisa merasakan , yang jika di ucapkan kurang lebih begini " Kita sama sama rakyat , namun beda tugas , sudah seharusnya kita rukun dan bersatu saling mengasihi dan menyanyangi " . di wujudkan dengan tindakan secara nyata dan bukan sekedar kata .

Terakhir , saya mati saat demo sidang putusan akhir gugatan pilpres di MK . walau ada beberapa insiden yang menyebabkan beberapa orang terluka . Namun saya melihat jelas dari wajah wajah aparat tak ada rasa dendam dan benci . Mereka lebih tanpak tenang dan santai , dan bisa menjaga emosi . bagi saya ini sangat bagus , bagaimanapun rakyat harus di lindungi dan aparat harus siap menghadapi apapun yang akan terjadi tanpa melukai satu sama lain .

Harapan saya , mudah mudahan hal seperti ini terus berkembang , sehingga rakyat dan aparat semakin dekat semakin akrab  dan kita semakin kuat dalam membangun bangsa dan negara kita terinta ini .

Read More