ETIKA ISTRI BAGI DIRI SENDIRI
ETIKA ISTRI BAGI DIRI SENDIRI
Selalu berada di rumah, duduk di dalam rumah, tidak menggunjing tetangga, tidak memasuki rumah tetangga kecuali diizinkan untuk masuk, menyenangkan suami jika dipandang, menjaga kehormatan suami jika ditinggal pergi.
Tidak keluar rumah, dan jika keluar hendaknya memadamkan api, tidak mencari tempat-tempat sepi, mengatur segala kebutuhan, bahkan menghhindari orang-orang yang mengenalnya, tujuannya adalah untuk kebaikan diri sendiri, rajin mengatur rumah, rajin menunaikan shalat dan puasa, mengoreksi diri, memikirkan keberadaan (nasib) agamanya, selalu diam, menundukkan pandangan, mengingat Tuhan, taat kepada suami, mengannjurkan suami agar mencari rizki yang halal, dan tidak menunjtutnya berpenghasilan melebihi kemampuannya.
Menampakkan sikap malu dan enggan membual, sabar dan selalu bersyukur, memacu diri dengan meneladani keadaan dan kekuatan diri sendiri.
Jika seorang teman suami mengetuk pintu rumahnya, sementara sang suami tidak ada, sebaiknya tidak usah dihiraukan dan jangan membisaakan berbicara dengannya, untuk menghindari rasa cemburu diri senidiri dan suami.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya
- ETIKA SUAMI BAGI DIRI SENDIRI
- ETIKA SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMI
- ETIKA SEORANG SUAMI TERHADAP ISTRI
- ETIKA SUAMI ISTRI
- ETIKA SEORANG PEREMPUAN BILA DIPINANG SEORANG LAKI-LAKI
- ETIKA SESEORANG JIKA HENDAK MENIKAHI
- ETIKA MINUM
- ETIKA MAKAN
- ETIKA TUKANG EMAS
- ETIKA PEKERJA
- ETIKA SEORANG PEDAGANG
- ETIKA MASUK MADINAH
- ETIKA MASUK MAKKAH
- ETIKA IHRAM
- ETIKA BERHAJI
- ETIKA BERPUASA
- ETIKA BERBUAT KEBAIKAN
- ETIKA ORANG YANG MENERIMA
- ETIKA ORANG YANG MEMBERI
- ETIKA ORANG FAKIR
- ETIKA ORANG KAYA
- ETIKA PEMINTA
- ETIKA BERSEDEKAH
- ETIKA BERJALAN MENGANTAR JENAZAH
- ETIKA ORANG YANG BERTA’ZIYAH