Ku tumpahkan dalam tulisan

Seperti kabanyakan orang, selalu saja ada yang menjengkelkan ,tapi tak patut untuk di jadikan bahasan , apalagi kalau sudah menyangkut dengen etika.

Bahas etika tentu luas cakupanya , sampai jarang sekali yang bisa menulis tentang ini secara mendetail , rata rata hanya sebatas menghormati dan menghargai , jarang sekali yang sampai menulis hingga detail aturan dan tatacaranya .

Mungkin saja saya kurang baca dan bergaul jadi minim ide bagaimana menyikapi sesuatu yang menjengkelkan hati. Bagaimana menyikapi orang sombong, bagaimana menyikapi orang pamer, bagaimana menyikapi orang yang pingin enaknya sendiri. Rata rata hanya bisa pasrah dan terus di jalani entah hingga kapan.

Sempat berfikir bagaimana begini , bagaimana jika keduanya saling merasa teraniaya, saling merasa di sombongi di pameri bahkan di injak injak.

Secara hukum sebenarnya semua bisa di tarik benang merah. Apapun ada yang memulainya . Dan bisa di pastikan , siapa yang memburamkan masalah itulah orang yang salah.

Biasanya orang tadi menghindar dari bahasan tersebut dan cenderung minggat dari tanggung jawab . Apalagi jika tidak ada hukuman yang membebani wah cepat bangey kalau suruh melarikan diri.

Pindah tempat cari lokasi untuk curhat dan membela diri.