Antara Kalah Mengalah Dan Lari Dari Masalah

Antara Kalah Mengalah Dan Lari Dari Masalah - Jadi orang tidak punya itu memang serba salah , segala sesuatunya serba susah , kalau tidak ngotot dan nekat bahkan di belain harus susah payah sampai marah maka hidup ini tidak akan ada perubahan , Stop...! ngomong marah itu tidak baik, fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan , hidup harus di iringi usaha dan doa dan pesan moral lainya jika semuanya sebatas formal saja , parahnya lagi ngomong seperti itu hanya sebatas cari perhatian pada orang yang di nasehati .

Kembali ke hal yang normal saja , berfikir normal dari kenyataan sekitar kita bahkan dari diri kita sendiri " berhubung ini tulisan saya , maka saya menyampaikan sesuatu yang ada di diri saya , terlepas ada kesamaan mungkin itu kebetulan jika ada perbedaan ya mohon maaf toh dunia ini memang isinya macam macam " .

Pengalaman pribadi terkait menyikapi perbedaan dengan orang sekitar kita :
1. Perbedaan dengan orang tua
2. Perbedaan dengan saudara
3. Perbedaan dengan lingkungan
4. Perbedaan dengan Teman
5. Perbedaan dengan Sahabat
6. Perbedaan dengan Kenalan
Dan masih banyak lagi yang tidak bisa di sebutkan lagi , maklum sebagai orang bodoh otaknya tidak cukup menghapalkan jenis orang menurut status hubunganya , misalnya seperti bos, murid, karyawan, pembeli penjual dan lain sebagainya . hmmmm .....! oke kita lanjutkan kembali pada topik Antara Kalah Mengalah Dan Lari Dari Masalah .

 Saya pernah belajar di salah satu lembaga pendidikan , sebagai orang miskin tentu saya hanya bisa ikut belajar di lembaga pendidikan yang murah meriah tanpa berfikir bagaimana kwalitas lembaga pendidikan tersebut , baik mata pelajaranya , metode pendidikanya bahkan sampai jumlah biayanya serta administraisnya hingga entah jadi apa setelah saya lulus dari sana .

 Di lembaga pendidikan tersebut saya sebenarnya menikmati dengan apa yang di ajarkan, bahkan waktu belajar yang relatif full team membuat saya semakin semangat belajar, tapi sekali lagi semangatnya orang miskin bukan menjadi prestasi di mata orang yang bergelimang harta , sebab banyak sekali teman sekitar saya yang lebih mendapatkan posisi di mana posisi tersebut sering bikin iri hati "maklum manusia normal " , bukan itu saja semangat orang miskin sepertinya hanya memancing fitnah , contoh :
Orang miskin yang tidak terlihat susah dan selalu ceria sering di curigai sebagai pencuri , Orang miskin yang kritis sering di kucilkan dari segala bentuk kegiatan , Ide ide orang miskin itu cenderung di nilai caper , cari simpati , pemikiran yang muncul dari himpitan ekonomi , ini nyata , bisa anda bayangkan jika saja ada anak usia 18 tahun jauh dari orang tua , dia harus belajar dalam kondisi perut lapar, bayangkan saja jika ada umur 18 tahun keluar asrama malam hari hanya untuk mencari buah mangga jatuh , bayangkan saja jika ada anak 18 tahun harus bilang hutang pada warung kopi untuk sekedar ingin minum kopi dan sepiring nasi dan masih banyak lagi yang belum bisa di sampaikan sekarang , insyaAllah perjalanan orang miskin ini akan di sampaikan .

 Kisah di atas bukanlah kisah sunan kali jaga yang dari awalnya terlahir sebagai anak adipati , ini bukan kisah sunan kalijaga jadi maling sementara sebelumnya sudah memiliki status sosial yang tinggi dan tidak pernah mikir ekonomi , ini kisah orang yang benar benar miskin status sosial , miskin intlektual jelas tidak sama dengan lakon sunan kalijaga. Logisnya jika sunan kalijaga dalam perjalanan ritualnya sudah di kelilingi harta dan tahta dari orang tuanya dengan kedua hal tersebut perjalanan ritual sunan kalijaga tersebut dukungan moral dari orang sekitar jelas ada di samping sunan kalijaga juga jelas tidak pernah kesulitan untuk mendirikan masjid dan surau karena harta orang tuanya lebih dari cukup untuk membeli tanah dan mendirikan masjid jika mau .

 Ini adalah kisah orang yang benar benar miskin segalanya , terlahir bukan dari orang tua yang berada baik harta tahta dan intlektualnya , untuk belajar saja harus melalui jalan berliku , fitnah sana fitnah sini baik di dalam keluarga lingkungan bahkan di dalam lingkup lembaga pendidikanya itu sendiri .
Orang miskin di pandang rendah oleh pengurus karena orang miskin tak mampu membayar administrasi
Orang miskin di pandang hina oleh temanya karena sering minta minta temanya untuk bisa makan sekedar bertahan dalam lembaga pendidikan
Orang miskin di larang memiliki keseimpulan bahkan di anggap sesat jika melawan orang kaya orang bertahta dan orang yang berada
Dan masih banyak lagi .

 Semua siswa pada mempelajari kisah tokoh setelah belajar orang kaya pada bergaya seperti tokoh dalam buku tersebut dengan kemudian si miskin di paksa untuk mengakui bahwa dia memang mirip dengan tokoh itu , jika si miskin tidak mau maka dia akan di kucilkan , besok kalu minta beras tidak di beri , parah lagi jika si miskin bilang kamu ini bukan seperti tokoh itu , langsung saja di hajar di politisi bahkan di hancurkan dengan segala cara .

Antara Kalah Mengalah Dan Lari Dari Masalah - akhir kata akhir cerita , syukurlah si miskin bertanya dalam hatinya , di lembaga pendidikan ini sebenarnya cari apa , jika cari pengetahuan maka sabarlah sampai prosesnya selesai , jika cari pengakuan maka berperanglah sampai kamu menang dan terbuang .