Dampak Gengsi Dan Kesombongan Diri
Dampak Gengsi Dan Kesombongan Diri - Kisah nyata yang saya alami
ketika saya jaga gengsi dan menyombongkan diri, bukan sok suci atau
bahkan merendahkan diri sendiri tapi hal ini saya sampaikan dengan
harapan bisa jadi pelajaran bagi kita semua , siapa tahu pengalaman
ini bisa memberi manfaay dalam kehidupan pembaca.
Saya pernah dengar dari ustad dan kyai baik secara langsung ataupun
dari radio dan televisi bahwa salah satu ahklak tercela yang paling di
murkai Allah adalah Sifat Sombong , konon katanya Iblis di usir dari
surga krena sifat sombongnya terhadap adam , bukan karena iblis itu
musrik. Nah sekarang Apa sih gengsi dan sombong itu , kok sampai
sedemikian murkanya Allah pada iblis hingga iblis di laknat seumur
hidup tidak akan masuk surga ?
Kalau dari segi ajaran agama atau kepercayaan mungkin sudah banyak
penjelasan lengkap dengan dasar dasarnya, silahkan cari di buku buku
atau tanya para guru kalau males kemana mana cari saja di internet
untuk menambah wawasan tentang sifat satu ini yaitu sombong.
Secara pribadi saya tidak suka di sombongi , kalau di sombongi
rasanya hati kaya gimana getu , begitu juga ketika saya berteman
dengan orang yang sok jaga gengsi , rasanya dunia ini jadi sempit dan
bawaanya pingin marah terus.
Ada satu kisah yang menurutku perlu jadi teladan yaitu ketika saya
membalas kesombongan orang yang merasa saya sombongi dan saya menjaga
gengsi seseorang yang sepertinya jijik berteman dengan saya.
Dari awal sebenarnya saya ingin menjaga perasaan siapa saja yang ada
di dekat saya baik secara fisik atau perasaan namun hal tersebut
sepertinya tidak berjalan lancar , dengan mengalah dan kesederhanaan
yang saya jalani sepertinya tidak ada yang aku dapatkan dalam menjalin
sebuah hubungan sosial , baik cara bicara dan berprilaku bahkan sampai
soal kerja sama , satu contoh ketika saya berusaha menjalin
silaturrahmi dengan sering berkunjung ke rumah teman, aku kira hal ini
bagus, ternyata lama lama seperti ada yang tidak beres , ketidak
beresan tersebut ketahuan setelah ada indikasi bahwa orang ini merasa
saya butuhkan dan merasa segala galanya di hadapanku.
Sebagai manusia normal tentu saja saya tidak suka dengan sikap
seperti itu , akhirnya sedikit demi sedikit aku jauhi dan nyaris tak
ada hubungan silaturrahmi. Hinngga puncaknya benar benar tidak ada
hubungan sama sekali
Di atas adalah salah satu contoh di mana ketika kita berusaha berbuat
baik tapi di anggap buruk , normalnya manusia tetap akan sakit hati
terlepas hal itu terungkap secara nyata atau tidak .
Dampaknya hubungan renggang dan menghilang tanpa kejelasan berselimut
kebencian dan cemburu sosial, mau di ajak ngomong kok tidak cocok diam
saja kok pernah akrab. Serba salah .
Ini benar benar kisah nyata yang saya alami , yang jadi pertanyaan
sebenarnya apa sih yang memotivasi orang untuk menjaga gengsi, sombong
dan lain sebagainya hingga tega menyombongi temanya ?
ketika saya jaga gengsi dan menyombongkan diri, bukan sok suci atau
bahkan merendahkan diri sendiri tapi hal ini saya sampaikan dengan
harapan bisa jadi pelajaran bagi kita semua , siapa tahu pengalaman
ini bisa memberi manfaay dalam kehidupan pembaca.
Saya pernah dengar dari ustad dan kyai baik secara langsung ataupun
dari radio dan televisi bahwa salah satu ahklak tercela yang paling di
murkai Allah adalah Sifat Sombong , konon katanya Iblis di usir dari
surga krena sifat sombongnya terhadap adam , bukan karena iblis itu
musrik. Nah sekarang Apa sih gengsi dan sombong itu , kok sampai
sedemikian murkanya Allah pada iblis hingga iblis di laknat seumur
hidup tidak akan masuk surga ?
Kalau dari segi ajaran agama atau kepercayaan mungkin sudah banyak
penjelasan lengkap dengan dasar dasarnya, silahkan cari di buku buku
atau tanya para guru kalau males kemana mana cari saja di internet
untuk menambah wawasan tentang sifat satu ini yaitu sombong.
Secara pribadi saya tidak suka di sombongi , kalau di sombongi
rasanya hati kaya gimana getu , begitu juga ketika saya berteman
dengan orang yang sok jaga gengsi , rasanya dunia ini jadi sempit dan
bawaanya pingin marah terus.
Ada satu kisah yang menurutku perlu jadi teladan yaitu ketika saya
membalas kesombongan orang yang merasa saya sombongi dan saya menjaga
gengsi seseorang yang sepertinya jijik berteman dengan saya.
Dari awal sebenarnya saya ingin menjaga perasaan siapa saja yang ada
di dekat saya baik secara fisik atau perasaan namun hal tersebut
sepertinya tidak berjalan lancar , dengan mengalah dan kesederhanaan
yang saya jalani sepertinya tidak ada yang aku dapatkan dalam menjalin
sebuah hubungan sosial , baik cara bicara dan berprilaku bahkan sampai
soal kerja sama , satu contoh ketika saya berusaha menjalin
silaturrahmi dengan sering berkunjung ke rumah teman, aku kira hal ini
bagus, ternyata lama lama seperti ada yang tidak beres , ketidak
beresan tersebut ketahuan setelah ada indikasi bahwa orang ini merasa
saya butuhkan dan merasa segala galanya di hadapanku.
Sebagai manusia normal tentu saja saya tidak suka dengan sikap
seperti itu , akhirnya sedikit demi sedikit aku jauhi dan nyaris tak
ada hubungan silaturrahmi. Hinngga puncaknya benar benar tidak ada
hubungan sama sekali
Di atas adalah salah satu contoh di mana ketika kita berusaha berbuat
baik tapi di anggap buruk , normalnya manusia tetap akan sakit hati
terlepas hal itu terungkap secara nyata atau tidak .
Dampaknya hubungan renggang dan menghilang tanpa kejelasan berselimut
kebencian dan cemburu sosial, mau di ajak ngomong kok tidak cocok diam
saja kok pernah akrab. Serba salah .
Ini benar benar kisah nyata yang saya alami , yang jadi pertanyaan
sebenarnya apa sih yang memotivasi orang untuk menjaga gengsi, sombong
dan lain sebagainya hingga tega menyombongi temanya ?