Nimbrung Partai Politik Demokrat

Partai Politik Demokrat tidak henti hentinya jadi sorotan publik terkait dengan kader partai yang terlibat urusan korupsi singkatnya banyak kader demokrat yang di tangkap sama kpk .

Saya suka baca berita walau sering tidak selesai bacanya , biasanya saya baca berita di situs online seperti detik, kompas, republika dan lain sebagainya di mana sebenarnya isi berita rata rata hampir sama , sampai kepikiran kira kira situs berita ini mengambil sumber informasi dari satu orang ya ? karena kalimatnya nyaris sama , kalaupun beda juga sedikit saja , tapi itu urusan mereka , aku sebatas menerka saja.

Lanjutkan ... baca berita tentang isu bahwa anas sedang dalam penyidikan KPK ,selanjutnya pak beye mengumumkan tentang pengambilan alih kekuasaan partai ke dewan tertinggi partai .


Saya sebagai jelata , waktu lihat berita ini merasa kasihan dengan anas , betapa pedih rasanya jika saya menghadapi hal seperti ini , pak beye tegas banget waktu menyampaikan pidato tersebut , di ibaratkan jika pak beye sebagai bapak maka anas sebagai anak pertama , selanjutnya anak tadi di usir dari rumah untuk sementara waktu dengan alasan anak tadi sedang terlibat kasus yang tidak sesuai dengan aturan partai .

Pandangan Partai Lawan Politik .

Demokrat termasuk salah satu partai yang ikut dalam pemilu 2014 , bisa benar bisa juga salah , namanya politik bisa saja acara ini sebagai salah satu cara untuk meraih perhatian publik untuk bekal pemilu 2014 nanti , sebatas nimbrung saja , jangan di jadikan acuan dasar ya ?

Pandangan Pakar Politik .
Dari sekian banyak opini yang saya baca , saya tertarik dengan opini yang Saya ambil dari
http://www.jpnn.com/read/2013/02/09/157707/Harusnya-Ibas-Ikut-Disalahkan-Karena-Gagal-Kelola-Demokrat

"Perlu diingat bahwa SBY adalah Presiden dan tidak tepat kalau harus memimpin penataan partai. Bagaimana para menteri bisa dituntut untuk fokus kerja, sementara presidennya juga sibuk urus partainya sendiri?" terangnya.

Selain itu, lanjutnya, lazimnya mesin partai tak hanya dijalankan oleh ketua umum, tapi juga sekretaris jenderal. Hanya saja, SBY ternyata tidak menganggap Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas selaku Sekjen PD sebagai bagian dari kegagalan dalam mengurus partai.

"Jadi seharusnya SBY juga mesti memberikan penilaian yang sama dan adil di publik terhadap Ibas sebagai Sekjen dan menyadari sebagai bagian kekeliruannya berjudi menaruh anaknya yang masih belia untuk urusan penting dalam politik," ujarnya