Gejala Penyakit Hepatitis / Liver

Gejala Penyakit Hepatitis
Kebanyakan penderita hepatitis tidak menyadari adanya kerusakan dalam tubuhnya. Gejala klinis baru disadari ketika liver sudah dalam kondisi parah. Pada fase awal keluhan umum penderita adalah mual, muntah, tidak nafsu makan, lemas, mudah lelah, stamina menurut dan kebutuhan akan tidur meningkat. Nafsu makan yang buruk, nyeri ulu hati dan deman sering dijumpai pada hepatitis akut atau kronis yang telah berkembang menjadi sirosis. Disebut hepatitis akut karena berlangsung kurang dari 6 bulan dan disebut kronis karena telah berlangsung lebih dari 6 bulan.

Gejala fisik yang mudah terlihat adalah urin berwarna gelap, feses berwarna putih, sedangkan kuku, kulit dan bagian putih mata berwarna kuning (adakalanya penyakit hepatitis disebut penyakit kuning). Perut bagian atas membesar dan penurunan berat badan juga bias dialami oleh penderita penyakit hepatitis.

Penularan hepatitis biasanya melalui kontak langsung dengan darah, cairan atau produknya dan alat tajam yang terkontaminasi, semisal air yang terkontaminasi feces penderita atau melalui tranfusi darah. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resikko terinfeksi hepatitis seperti berdarah karena bnda tajam, mimisan, dan darah menstruasi. Perlengkapan pribadi seperti alat cukur, pemotong kuku, dan sikat gigi umumnya dapat terkontaminasi darah penderita sehingga besar kemungkinn dapat menularkan virus hepatitis. Resiko terinfeksi hepatitis melalui hubungan seksual juga lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.

Hepatitis A merupakan hepatitis yang paling sering ditemui di Indonesia. Hepatitis A berkaitan erat dengan kebersihan makanan dan minuman sehingga penularannya pun melalui dua media tersebut. Resiko terpapar jika jajan makanan atau minuman yang tidak bersih. Sementara 90% penderita hepatitis B akut akan sembuh, sisanya menjadi pembawa firus atau berubah menjadi kronis.