ETIKA SEORANG PEDAGANG

ETIKA SEORANG PEDAGANG
Tidak menggelar barang dagangan di tempat-tempat fasilitas umum, mempekerjakan karyawan cerdas yang tidak mau menimbang secara curang, tidak mengurangi timbangan, memerintahkan pada karyawan agar memberikan kelebihan sedikit dalam menimbang untuk pembeli, tidak memberi pemberat pada timbangan, menimbang secara seimbang dan adil. Segala peralatan timbangan dalam kondisi prima, setiap hari timbangan harus dibersihkan dan dicek, memerintahkan kepada pembantunya agar berhenti sebentar dalam menimbang barang-barang berupa minyak.

Jika ia tahu ada orang mulia, maka harus memuliakannya, atau tetangga, maka ia harus mengutamakannya, atau tamunya maka ia harus mengasihi, atau pihak-pihak lain maka ia harus bersikap adil kepada mereka. Menjual barang-barang sesuai harga yang berlaku dipasar sebab bila harganya agak lebih murah maka pelanggan akan bertambah dan sebaliknya bila harganya lebih mahal maka pelanggan akan berkurang.

Keinginannya pada waktu duduk adalah tadarrus Al-Qur’an, memejamkan mata dari melihat barang-barang haram, dan aksi muda-mudi, bila mengetahui bahwa sipembeli adalah orang yang bodoh maka harus dijual dengan harga murah, tidak menghardik peminta-minta, tidak menghalangi orang lain untuk meraih keuntungan, apabila ia mewakilkan urusan perniagaannya, maka yang harus dilakukan oleh para pembantunya adalah lebih utama baginya, memakai ukuran dan timbangan standar yang berlaku, tidak mencela saat belanja barang dagangan tetapi tidak memuji saat menjualnya, harus jujur dan memberikan informasi baik pada pembeli maupun penjual, tidak mengumpat saat memberi bonus kepada pembeli, tidak berdusta saat bicara, mengurangi keterlibatan yang tidak beres dengan orang-orang pasar, mengurangi sendagurau dan mengurangi sikap yang dapat menimbulkan permusuhan. 


Di Kutib Dari : 
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya