ETIKA IMAM
ETIKA IMAM
Mengetahui hal ihwal shalat fardhu dan sunnah-sunnahnya, mengetahui apa yang terjadi ketika sedang mlakukan shalat dan perkara yang membatalkannya, jangan mengimami orang yang tidak senag padanya (diri sang imam), lbih mendahulukan para ahli ilmu sebagai penggantinya, memerintahkan kepada makmun untuk meluruskan barisan (shaf), menunjuk mreka dengan lembut, tidak membaca surat yang panjang karena akanmembuat jama’ah kecewa, tidak membaca tasbih lama-lama karena kan memmbuat jama’ah bbosan, tidak tergesa-gesa karena mengurangi kesempurnaan shalat, tetapi sbaiknya imam me;lakukan shalat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan para makmum. Bergerak pelan pada saat sujud dan ruku’ hingga para makmun menjadi tenang. Berhenti sejenak sebelum dan sesudah membaca hamdalah. Jika selesai membaca surat, sewaktu ruku’ menanti orang dibelakangnya dengan tidak melewati batas, berhenti sebentar antara dua salam, dan jika sudah selesai imam harus menghayati rahasia dan nikmat Allah menambah rasa syukur kehadiratnya, selalu berdzikir dalam setiap perilakunya.
Di Kutib Dari :
Imam Ghazali
Kaidah-Kaidah Sufi
Keluar Dari Kemelut Tipu Daya
- ETIKA MELAKUKAN SHALAT ISTISQA’
- ETIKA SHALAT KHUSUF
- ETIKA BERHARI RAYA (‘ID)
- ETIKA SEORANG KHATIB
- ETIKA SHALAT JUM’AT
- ETIKA BERDOA
- ETIKA QIRA’AT
- ETIKA SHALAT
- ETIKA IMAM
- ETIKA ADZAN
- ETIKA BERI’TIKAF
- ETIKA MASUK MASJID
- ETIKA BERWUDHU
- ETIKA DI KAMAR MANDI
- ETIKA KE WC
- ETIKA SHALAT TAHAJUD
- ETIKA TIDUR
- ETIKA ORANG MULIA
- ETIKA SEORANG SUFI
- ETIKA ‘UZLAH
- ETIKA ORANG YANG MENGKHUSUSKAN DIRI
- ETIKA PENDENGAR
- ETIKA SEORANG PENASEHAT
- ETIKA SEORANG SEKRETARIS
- ETIKA PENCARI HADITS